UAS Ditolak Masuk Singapura, Ketum Pemuda Dewan Da'wah: Kewibawaan Pemerintah Dipertaruhkan
JAKARTA, DAKTA.COM - Ketua Umum PP Pemuda Dewan Da'wah Dade Misbahul Alam menyampaikan tanggapan soal Ustadz Abdul Somad (UAS) yang mendapat penolakan oleh petugas imigrasi Singapura saat hendak liburan di negara tersebut. Menurut dia, kasus deportasi UAS oleh petugas imigrasi Singapura merupakan kasus yang harus diperhatikan secara serius oleh pemerintah Indonesia.
Dade menegaskan, "alasan Singapura menolak kedatangan UAS ke negaranya tidak berdasar. Semua tuduhan Singapura tidak benar dan jauh hari telah diklarifikasi oleh UAS." kata dia, Jum'at (20/7/2022).
Karena itu, lanjut Dade, tanpa penjelasan atau nota diplomatik yang jelas, kasus ini dapat dianggap sebagai pelecehan secara terang-terangan bukan hanya terhadap UAS. Terlebih, terhadap pemerintah dan negara Republik Indonesia.
Dade menekankan, pemerintah harus bersikap tegas untuk minta penjelasan dan menyampaikan protes kepada pemerintah Singapura. "Hal ini berkaitan dengan kewibawaan pemerintah kita di mata Singapura dan rakyat Indonesia sendiri, agar tidak ada lagi warga negara kita yang bisa dengan mudah dan tak berdasar dilecehkan oleh pemerintah negara lain." Tegas Dade
UAS mengalami peristiwa yang kurang menyenangkan saat hendak melakukan dakwah di Singapura, Senin (16/5/2022) siang. Mubaligh terkenal tersebut menuturkan dia sempat dimasukkan dalam ruangan sempit tanpa penjelasan apapun. Otoritas keimigrasian negara tersebut kemudian mengirimnya kembali ke Indonesia.
"Tidak ada wawancara. Tidak ada (keimigrasian Singapura) meminta penjelasan. Tidak bisa menjelaskan ke siapa,” ujar UAS.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan UAS, alumnus Universitas al-Azhar Mesir ini menjelaskan dia dan rombongannya telah memenuhi semua persyaratan untuk dapat memasuki Singapura. "ICA sudah keluarkan arrival card. Semua rute perjalanan sudah jelas." Paparnya
Reporter | : | Warso Sunaryo |
- DKI Berubah Jadi DKJ, 3 Juta KTP Warga Jakarta Bakal Diganti Tahun Ini
- UMKM Batik Dinilai Memerlukan Ekosistem yang Kondusif di Pasar Digital
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
0 Comments