Rabu, 24/05/2017 10:30 WIB
Pesantren Benteng Menangkal Radikalisme dan Aksi Terorisme
JAKARTA_DAKTACOM: Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) tahun 2017 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur pada 19 – 20 Mei kemarin. Seminar yang mengusung tema “Seminar Wawasan Kebangsaan Dalam Menangkal Radikalisasi”.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Soedarmo, mewakili Menteri Dalam Negeri(Mendagri) Tjahjo Kumolo hadir sebagai narasumber, sekaligus berkesempatan memberikan Piagam Penghargaan atas nama Kemendagri Kepada Panitia dan Seluruh DPW IPI .
Ketua Umum IPI, KH. Zaini Ahmad mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan pesantren untuk bisa lebih berguna kepada Agama, Bangsa, dan Negara.
Soedarmo mengatakan bahwa pondok pesantren memiliki nilai historis yang cukup panjang, karena dahulu para pesantren/santri ikut memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, ditengah perjalanannya juga dari pesantren-pesantren inilah muncul calon-calon pemimpin bangsa.
“Urusan atau pembinaan kepada pondok pesantren termasuk bagian dari tugas kami Ditjen Polpum. Pesantren mempunyai nilai strategis maka pesantren juga menjadi mitra pemerintah pusat dan daerah, pondok pesantren diharapkan memberikan dukung bantuan kepada pemerintah,” Kata Soedarmo.
Soedarmo menambahkan pondok pesantren menjadi sorotan sejak berkembangnya faham radikalisme, aksi terorisme, yang konotasinya diarahkan kepada Agama.
“Padahal itukan bukan agama, namanya aksi terorisme bukan agama, tetapi mereka orang yang punya kepentingan tersendiri yang mereka bertujuan untuk mewujudkan apa yang mereka harapkan dalam mendompleng agama, kebetulan ada beberapa pelaku berasal dari beberapa pesantren bukan seluruh pesantren tetapi kita selalu megeneralisasikannya,” jelas Soedarmo.
Soedarmo berharap dalam Rakernas IPI ini, ada rekomendasi yang perlu disampaikan kepada pemerintah demi membangun komunikasi antara pemerintah dan pesantren.
“Apabila pemerintah memiliki kontribusi terhadap pesantren maka otomatis ada dukungan kepada pemerintah dari pondok-pondok pesantren yang ada didaerah terhadap berbagai persoalan yang ada di daerah,” harap Soedarmo.
Kita harus belajar dari sejarah, kata Soedarmo. Sejarah keberadaan pesantren ini cukup strategis, bahwa pesantren merupakan benteng untuk menangkal faham radikalisme dan aksi terorisme, karena para santri memiliki wawasan/pengetahuan dan memahami secara benar ajaran-ajaran Islam.
Dalam kesempatan ini Soedarmo menambahkan agar IPI membantu mensosialisasikan keputusan pemerintah melaui Menkopolhukam tanggal 8 Mei 2017, untuk membubarkan salah satu perkumpulan berbasis keagamaan.
“Keputusan ini tidak dilaksanakan secara tiba-tiba , keputusan ini setelah melakukan pengumpulan data atau bukti dilapangan secara lengkap, dan pembubaran salah satu perkumpulan/Ormas ini tidak ada nilai politis, bahwa pembubaran ini murni untuk menjaga kedaulatan negara”, tegas Soedarmo.
Soedarmo juga menambahkan bahwa pemerintah tidak alergi terhadap syariat Islam tetapi perkumpulan/ormas tidak boleh ada ideologi lain, harus menjunjung tinggi ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, sebagi empat (4) Pilar Kebangsaan.
“Perlu adanya kebersamaan dalam memandang perkembangan situasi yang ada, kebersamaan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang ada, jangan justru kita bercerai berai, tetapi bagaimana sekarang kita memperkuat persaudaraan dan kekeluargaan”, ujar Soedarmo.
Editor | : | |
Sumber | : | Kemendagri.go.id |
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
- Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Berpeluang di Pilgub Jabar
- Golkar Solid Usung Airlangga sebagai Capres 2024
- Ridwan Kamil Kalahkan Sandi Uno dan AHY Sebagai Capres Alternatif Versi Litbang Kompas
- Gerindra Dalam Turbulensi
0 Comments