Wawancara /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 29/04/2015 14:13 WIB

Ini Hal Serius! Turki Dituding Lakukan Genosida

Pimpinan Redaksi majalah Al Wa'ie, Farid Wajdi
Pimpinan Redaksi majalah Al Wa'ie, Farid Wajdi

Ketika Amerika dan Eropa menuding Turki melakukan genosida terhadap penduduk Armenia saat kekuasaan khalifah Usmani, ini menjadi persoalan yang serius. Sebab sangat mungkin Amerika dan Eropa menjadikan kasus itu menyudutkan Khilafah Usmani. Bagaimana sesungguhnya peristiwa genosida itu terjadi, Dhany Wahab dari Radio Dakta mewawancarai Pimpinan redaksi majalah Al-Waie, Farid Wajdi, pada sorotan dunia Islam, Rabu (29/04/15). Berikut wawancaranya.

Dhany Wahab: Bagaimana otoritas moral yang dituduhkan terhadap Turki di Armenia?

Farid Wajdi: Kita tahu bahwa Barat Amerika dan Eropa menuding bahwa Turki melakukan apa yang dia sebut genosida terhadap penduduk Armenia pada tahun 1915. Issue genosida menjadi issue perdebatan antara dua pihak. Pertama pihak Turki tentu menolak istilah genosida, karena menurut Turki yang dilakukan oleh Khilafah Usmani pada waktu itu adalah melawan pemberontakan Armenia yang bekerjasama dengan Rusia pada waktu itu melakukan serangan terhadap Khilafah Usmani. Karena itu menurut pihak Turki adalah wajar ketika pada saat itu Khilafah Usmani melakukan hukuman yang memberikan sanksi terhadap Armenia.

Armenia sendiri selama Khilafah Usmani belum melakukan pemberontakan termasuk dalam kategori ahlil zimmah, ahlil zimmah yang dilindungi di wilayah khilafah Islam, tapi ketika terjadi perang melawan Rusia pada waktu itu Armenia kemudian berpihak pada pasukan Rusia yang juga menimbulkan korban, pasukan Khilafah Usmani.

Namun persoalannya apakah Amerika memiliki otoritas moral untuk menyangkal pembantaian ini, mengingat tangan Amerika sendiri dan negara-negara Eropa itu adalah tangan yang penuh darah.

Kalau kita berbicara tentang bagaimana merosotnya jumlah penduduk asli Indian Amerika, karena masuknya orang-orang Eropa di sana itu juga dijadikan catatan, bagaimana suku Indian hampir kehilangan 100 juta orang, saat Eropa masuk ke Amerika. Demikian juga bagaimana perbudakkan yang dilakukan oleh negara-negara Barat pada waktu itu, yang mengakibatkan merosoknya jumlah penduduk Afrika selama periode 400 tahun, dengan perdagangan budak trans Atlantik diperkirakan 9 hingga 12 juta Afrika dipaksa mengungsi oleh pedagang budak Eropa, termasuk perlu dipertanyakan bagaimana Amerika ketika menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki lebih dari 40 ribu rakyat sipil terbunuh dan 80 ribu rakyat sipil Jepang selamat dari kematian, tetapi harus menghadapi penderitaan berkepanjangan akibat radiasi bom atom.

Di sisi lain ada hal yang menarik bagaimana yang ditulis oleh Justin Macheldi ia menyoroti mengapa pembantaian yang dilakukan Eropa terhadap kaum muslimin, yang menyebabkan jutaan kaum muslimin juga mendapatkan penindasan, ia memberikan catatan bagaimana kaum muslimin di Yunani tahun 1821, orang-orang Turki yang tinggal di desa-desa di keluarkan dari rumah-rumah dan dibantai oleh kelompok bersenjata Yunani, sebanyak 25 ribu muslim di Turki dibantai dalam periode itu, kemudian ada juga migrasi paksa terhadap umat Islam di Krimea di daerah Rusia, ini juga telah menimbulkan jumlah jiwa yang tewas, jumlah yang besar dikalangan umat Islam dan diperkirakan 30 ribu termasuk pembataian muslim di Bulgaria ini adalah daerah-daearah yang merupakan wilayah Khilafah Usmani, tadi ketika Khilafah Usmani jatuh kemudian muslim di sana mengalami penindasan yang luar biasa.

Jadi hal-hal ini kenapa tidak diungkap oleh Eropa, ini yang kemudian banyak pihak yang mempertanyakan otoritas moral dari negara-negara Barat ketika mensoalkan pembantaian di Armenia.

Dhany Wahab: Jadi dalam sejarah umat manusia sesungguhnya perang ini tidak hanya bagian dari pertarungan ideologi, tetapi ketika ada tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Turki. Sebagai langkah genosida ini bagaian dari standar ganda yang dilakukan oleh dunia Barat seperti itu?

Farid Wajdi: Iya, dan ada motif politik tersendiri di sana, pertama ini menimbulkan citra buruk terhadap pemerintahan Khilafah Usmani, kita sebenarnya tidak menyatakan bahwa pemerintahan Khilafah Usmani adalah pemerintahan yang selalu benar, tapi jelas ada pendekatan yang keliru dari pemerintahan Khilafah Usmani yang terlampau menekankan aspek militer ketika menghadapi pemberontakan di pemerintahan Khilafah Usmani pada waktu itu, seharusnya pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan politik, tapi dalam konteks Armenia itu perlu dicatat bahwa Armenia melakukan pemberontakan yang bekerjasama dengan Rusia.

Namun kemudian hanya menyoal kepada Armenia tapi tidak menyoal bagaimana Amerika menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, bagaimana umat muslim di wilayah Khilafah Usmani seperti yang saya sebutkan tadi seperti Yunani, Bulgaria, demikian juga Krimea, itu puluhan juta kaum muslim dibunuh ketika Khilfah Usmani jatuh, dan ini tidak diungkap, berarti ada motif politik, ada dugaan politik disamping memberikan citra jelek terhadap Khilafah Usmani juga untuk menghalangi keinginan Turki ke Eropa untuk bergabung ke masyarakat Eropa, sehingga issue ini terus menjadi issue yang menjadi penekan Eropa terhadap Turki, demikian kalau kita lihat issu politik ini digunakan untuk merenggangkan hubungan Amerika dan Turki, jadi Eropa sebenernya tidak ingin kalau Amerika dan Turki ini benar-benar saling berdekatan, jadi issue ini terus diangkat.

Editor :
Sumber : Redaksi Dakta
- Dilihat 3201 Kali
Berita Terkait

0 Comments