Selasa, 27/09/2016 08:00 WIB
Indonesia Soroti Penyewaan Kursi Roda di Mina
MAKKAH_DAKTACOM: Misi Haji Indonesia meminta agar muassasah melakukan pengaturan dan standar harga penyewaan kursi roda di Mina, untuk memudahkan jamaah haji resiko tinggi melakukan lontar jumroh.
"Di Mina jamaah haji banyak yang menggunakan kursi roda. Kita mintakan supaya ada pengaturan dan harga yang terstandarkan," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis di Kantor Muasassah Asia Tenggara, Mekkah, Senin (26/9) malam waktu Arab Saudi.
Muassasah adalah pihak swasta yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji.
Sri menilai akan lebih baik jika maktab (pemondokan) atau muassasah dapat menyediakan kursi roda dengan harga yang terstandar.
Pemantauan di Mina, hampir di setiap sudut ada orang-orang menyewakan kursi roda secara perorangan. Namun karena tidak terkoordinasi maka harganya sangat beragam. Sebagian besar dari mereka yang menyewakan kursi roda adalah anak-anak yang tidak akan mampu mendorong jamaah hingga menyelesaikan lontar jumroh sehingga akan menyulitkan jamaah tanpa pendamping.
Untuk evaluasi penyelenggaraan haji di Mina, Sri juga menyoroti keterbatasan toilet yang mengakibatkan antrian panjang jamaah.
Selain masalah kursi roda dan toilet di Mina, dalam rapat yang selesai mendekati tengah malam itu, Sri kembali menyampaikan catatan panitia tentang kualitas tenda dan ketersedian listrik di Arafah.
"Kita minta agar tenda di Arafah bisa ditingkatan lagi. Karena ada beberapa tenda yang tidak ada penutupnya. Kerangkanya juga agar lebih kokoh lagi sehingga kalau ada angin kencang itu tidak cepat roboh," katanya.
Sementara itu terkait listrik, Sri meminta agar penerangan ditambah karena pada puncak haji kali ini beberapa maktab penerangannya kurang memadai sehingga mati lampu.
"Tahun depan agar mereka menambah daya listrik penerangan, dan kita bisa mengecek kesiapannya lebih awal," katanya menyoroti pasokan listrik satu hari sebelum jamaah tiba sehingga tidak memberikan waktu yang memadai untuk pengecekan.
Ia berharap tahun depan minimal H-3 sebelum puncak haji di Arafah sudah bisa melakukan uji coba.
Sementara itu wakil Ketua Muassasah Yusuf Jaham menyampaikan terima kasih kepada misi haji Indonesia yang telah menyampaikan beberapa catatannya.
"Kami akan menindaklanjuti catatan ini. Kami akan perbaiki dan insya Allah permasalahan ini tidak akan terjadi atau terulang kembali," katanya.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- Jangan Anggap Remeh Kaki Melepuh ya Jamaah
- Pemprov Jabar Pastikan Ketersediaan Makanan untuk Jamaah Haji
- Selama Musim Haji, Bandara Juanda Beroperasi 24 Jam
- Kemenag Alihkan 24 Ribu Kuota Jamaah Haji yang Belum Bayar Bipih
- Belum Lunasi Biaya Ibadah Perjalanan Haji, 112 Calon Haji Kota Bekasi Batal Berangkat Tahun Ini
- 404 Jamaah Haji Kloter 1 Asal Subang Tiba Di Asrama Haji
- Kepuasan Pelayanan Jamaah Haji 2019 Diprediksi Meningkat
- PPIH Terus Cari Jamaah Haji yang Hilang Sejak di Muzdalifah
- Plh Sekda Jabar Sambut Pemulangan Jemaah di Embarkasi Jakarta-Bekasi
- Bagaimana Saudi Atasi Sampah Selama Haji, Berapa Biayanya?
- Komisi VIII: Waktu Tunggu Haji Terlalu Lama
- Menag Pastikan Prosesi Nafar Awal Lancar
- DPR Apresiasi Pelaksanaan Haji Tahun Ini
- Jemaah Haji Mulai Berangkat ke Arafah
- Seluruh Jemaah Haji Asal Kabupaten Bekasi Sudah di Makkah
0 Comments