IDI Ingatkan Gelombang Tiga, Waspada Resepsi dan Makan di Restoran
JAKARTA, DAKTA.COM : Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan masyarakat Indonesia tak lengah terhadap kemunculan gelombang tiga Covid-19, meski kini kasus harian amat landai.
Sama seperti pemerintah, Zubairi juga mencemaskan momen libur natal dan tahun baru.
"Jangan euphoria, tetap waspada, sebentar lagi libur panjang natal tahun baru Banyak undangan pernikahan juga, restoran juga harus hati-hati." ujar Zubairi pada acara Webinar Kesehatan Nasional yang diadakan secara daring oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sabtu (13/11) pagi.
Zubairi menyampaikan imbauan tersebut karena lonjakan kasus Covid-19 kerap terjadi setelah masa liburan. Ia mengingatkan pada masa tersebut protokol kesehatan di sejumlah tempat seperti restoran harus diterapkan dengan baik.
"Kita berisiko gelombang ketiga, menurut saya risiko ini bisa diabaikan jika kita bekerja dengan baik," kata Zubairi.
Zubairi juga mengungkapkan bahwa hari-hari ini kondisi Covid-19 di Indonesia amat landai, dan menyebut positivity rate Indonesia di angka 1,4 persen sementara sebelumnya pernah di angka 44 persen. Ia juga menyebut tingkat kematian harian di angka 20 korban jiwa per hari, jauh berkurang dari 2000 orang sehari di masa-masa puncak gelombang dua.
Tren positif penurunan kasus Covid-19 di Indonesia membuat Zubairi sangat bersyukur.
"Kita amat bersyukur bahwa kondisi (Covid-19) Indonesia amat melandai, kita pernah jadi yang paling banyak di dunia, sekarang turun drastis ke nomor 70 lebih," kata Zubairi.
"Pernah pada bulan agustus kita dalam sehari kasus meninggal 2048 (orang), sekarang hanya 20, kita patut bersyukur."
Selain itu, melandainya kasus Covid-19 di Indonesia juga memulihkan sejumlah aktivitas yang sebelumnya tidak dapat dilakukan karena pandemi, seperti sekolah tatap muka hingga ibadah umrah.
Hal ini dapat tercapai melalui langkah-langkah penanganan pandemi Covid-19, yaitu PPKM, vaksinasi, dan monitor harian.
Meski demikian Zubairi menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada beberapa sektor aktivitas yang mulai dibuka kembali, salah satunya adalah sekolah.
"Di sekolah yang perlu menaati (protokol kesehatan) tidak hanya siswa, tapi juga guru, tenaga administrasi, bahkan supir bis antar jemput," ujarnya.
"Ventilasi, pintu jendela harus terus terbuka, terutama jendela-jendela," katanya.
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Sumber | : | CNN INDONESIA |
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
- Tak Banyak yang Tahu, Puasa Ternyata Juga Bawa Manfaat Untuk Penderita Stroke
- Peringati Hari Ginjal Sedunia, Eka Hospital Bekasi Kenalkan Layanan Hemodialisa
- Solusi Komprehensif Perkembangan Anak, Eka Hospital Bekasi Hadirkan Klinik Child Development Center
- Mengenal Pengobatan Melalui ECIRS, Pada Kasus Batu Ginjal Kompleks
- Netty Prasetiyani : Cegah Stunting dan Bangun Keluarga Berkualitas agar Indonesia Kuat
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- SGM Eksplor Hadirkan Festival Anak Generasi Maju di Kota Bekasi
- BPJS Kesehatan Luncurkan Loket Pelayanan Informasi dan Portal Quick Response
- PT. Andalan Furnindo Gelar Penyuluhan Stunting di Desa Segara Makmur, Tarumajaya
- Akselerasi Percepatan Viral Load dalam Penanganan HIV
- Peduli Diabetes, RS Siloam Sentosa Bekasi Timur Gelar Senam Hingga Seminar Kesehatan
0 Comments