Selasa, 06/10/2020 18:11 WIB
MUI: UU Ciptaker Bukti Sensitifitas Pemerintah Rendah
BEKASI, DAKTA.COM - Wakil Sekjen MUI Nadjamuddin Ramli mengatakan pengesahan UU Cipta Kerja merupakan bukti sensitifitas pemerintah terhadap masyarakat rendah.
"Dibidang ketenagakerjaan sangat tidak menghormati pekerja asal Indonesia. Ini tidak memiliki rasa nasionalisme kepada rakyat sendiri," jelas Nadjamuddin kepada Dakta, Selasa (6/10).
Ia mencotohkan seperti di Provinsi Sulawesi Tengah sebagai salah satu pintu masuk tenaga kerja asing asal Cina menjadi bukti pemerintah tidak mementingkan nasib rakyat Indonesia.
"Dikampung saya di Sulteng, ribuan orang dijaman pandemi pemerintah tidak mampu menghentikan TKA datang ke Indonesia. Tetap saja, Indonesia memberi izin. Ini pemerintah tidak memiliki rasa sensitif," tegas Nadjamuddin.
Menurutnya, dengan pengesahan UU Cipta Kerja akan memudahkan TKA masuk ke Indonesia. "Kalau UU sebelumnya, mereka harus memenuhi syarat tenaga kerja asing. Sekarang apa yang ditanamkan investor asing dan membawa pekerjanya, langsung disetujui menteri," pungkasnya.
Apalagi pengesahan UU tersebut dilakukan pada malam hari, yang terkesan tidak peduli dari suara penolakan kaum buruh. "Ini mengingatkan kita kepada pengesahan UU minerba yang dilakukan tengah malam dan penetapan presiden terpilih kemarin juga tengah malam. Ini ada apa?" tegas Nadjamuddin.
Sehingga hal yang dapat dilakukan yakni judicial review kepada MK atas pengesahan UU tersebut. "Saya lihat wajar para buruh demo atas kasus ini. Semoga pemerintah berpihak ke rakyatnya," kata Nadjamuddin.
Reporter | : |
- DKI Berubah Jadi DKJ, 3 Juta KTP Warga Jakarta Bakal Diganti Tahun Ini
- UMKM Batik Dinilai Memerlukan Ekosistem yang Kondusif di Pasar Digital
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
0 Comments