Rabu, 29/07/2020 14:17 WIB
KKP Ingatkan Nelayan Jaga Mutu Ekspor Tuna
JAKARTA, DAKTA.COM - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengingatkan nelayan Indonesia untuk memperlakukan dengan baik ikan pelagis besar termasuk tuna yang ditangkap dalam rangka menjaga mutu ekspornya.
"Dengan begitu, produk yang dihasilkan pun dinilai tinggi oleh pasar dalam negeri maupun pasar ekspor seperti Jepang, Hong Kong, Eropa, dan Amerika," kata Sjarief Widjaja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (29/7).
Ia mengemukakan bahwa KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) telah menggelar "Pelatihan Penanganan Ikan Pelagis Besar di Atas Kapal" bagi masyarakat nelayan. Pelatihan diselenggarakan selama dua hari, 28-29 Juli 2020, melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung.
Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengatakan ikan pelagis besar seperti tuna, marlin, dan tongkol memerlukan penanganan khusus dalam penangkapannya.
Menurut dia, ikan jenis tersebut harus dipastikan kesegarannya agar nutrisi ikan terjaga saat dikonsumsi masyarakat.
"Kita harus membayangkan bahwa ikan ini akan dipindahkan dari alam ke atas piring. Oleh karena itu, kualitasnya harus memenuhi syarat sebagai ikan yang bernutrisi dan berdampak pada tubuh kita dengan kandungan omega 3 di dalamnya. Kita harus pastikan bahwa ikan ini tidak membawa hal-hal yang tidak baik untuk tubuh kita," paparnya.
Sjarief mengingatkan bahwa kualitas ikan akan mempengaruhi nilai jualnya di pasar, seperti ikan tuna misalnya memiliki grading A, B, dan C yang ditentukan oleh kesegaran dan kekenyalannya.
Untuk itu, ujar dia, terdapat beberapa teknik penanganan yang harus dilakukan oleh para nelayan.
Pertama, Sjarief mengungkap bahwa tuna dapat merasakan tekanan layaknya manusia. Oleh karena itu, penangkapannya harus dilakukan dengan hati-hati sehingga ikan tidak menjadi stres dan berdampak pada kualitas dagingnya.
"Kita harus membiarkan dia tetap berenang sampai titik tertentu dia capek, baru kita tarik pancingnya. Jadi, kita tidak melawan gerakan-gerakan tuna yang bisa menyebabkan dia stres maupun merusak sebagian badannya," jelasnya.
Kedua, tuna harus disimpan dalam cold storage atau ruang bersuhu dingin yang cukup tinggi saat dipindahkan di atas kapal, idealnya minus 40 derajat celcius.
Ketiga, pengangkatan tuna ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) juga harus dilakukan dengan cara yang baik, misalnya, tuna dapat diselimuti dengan kain goni agar suhu dan kualitasnya tetap terjaga.
Selanjutnya, kestabilan suhu tuna saat dipindahkan ke cold storage di darat juga harus terus dijaga. "Idealnya, tuna yang kita tangkap itu selalu berada pada suhu yang relatif sama. Jadi begitu kita tangkap dia langsung dingin, seterusnya juga harus dingin terus," ujar Sjarief.
Namun ia menyatakan,kondisi yang sering terjadi adalah suhu penanganan tuna berubah-ubah sehingga berdampak pada kualitas daging tuna itu sendiri.
Berdasarkan data BPS, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia selama Januari–Maret 2020 mencapai 1,24 miliar dolar AS atau meningkat 9,82 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Dari jumlah itu, tuna-tongkol-cakalang (TTC) memiliki nilai ekspor 176,63 juta dolar (14,23 persen). **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Pangan Sehat dan Terjangkau, Memang Bisa?
- Serangan Iran ke Israel Bisa Akibatkan Inflasi di Indonesia
- Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri
- Lebih Hemat, Water Kingdom Mekarsari Tawarkan Tiket Presale bagi Pengunjung
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
0 Comments