Jum'at, 15/02/2019 09:56 WIB
Fakta Temuan Komisi VI: Tol Trans Jawa Tidak Efektif!
JAKARTA, DAKTA.COM - Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan ke tol Trans Jawa tepatnya di rest area kilometer 519, Sragen pada Kamis, (14/2).
Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Martri Agoeng mengungkapkan bahwa hasil temuan fakta tol Trans Jawa tidak efektif dari tujuan utama pembangunannya.
"Selama ini tol itu dianggap untuk memperlancar distribusi logistik. Namun nyatanya tol baru ini belum efektif, karena sopir truk enggan masuk," katanya saat dihubungi Radio Dakta, Jumat (15/2).
Berdasarkan fakta temuan, hal itu dikarenakan tarif tol Trans Jawa dianggap masih terlalu mahal untuk golongan truk yang melintas.
"Keluhannya karena merasa kemahalan. Menurut laporan Jasa Marga pemakaian masih minim, hanya 0,8 persen. Tetapi kendaraan lain seperti bus kecil berpenumpang, cukup banyak yang melintas," ungkapnya.
Menurutnya, secara psikologis sopir truk merasa kaget dengan harga yang begitu mahal hingga Rp1,3 juta jika dibandingkan dengan tol di Jabodetabek.
"Buktinya ketika tol masih gratis, penggunanya ramai, tetapi ketika bayar langsung turun drastis. Untuk itu seharusnya tarif tersebut diturunkan dulu. Setelah itu dinaikkan secara bertahap dengan kenaikan yang layak," paparnya.
Ia menyampaikan, adanya tol Trans Jawa menjadikan peran pemerintah daerah juga penting untuk meningkatkan perekonomian khususnya bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Dampak adanya tol harus menjadi perhatian pemerintah daerah yang dilewati. Mereka harus membentuk kawasan industri dan pariwisata untuk meningkatkan peluang usaha," tuturnya.
Ia mengaku, setelah melakukan kunjungan, pihaknya akan terus mengevaluasi tol Trans Jawa proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai operator, agar memberikan solusi bagi pengguna maupun pemerintahan. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
- Eddy Hiariej Terima Rp3 M atas Janji SP3 Kasus Helmut di Bareskrim
- KPU Masih Analisis Sistem soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
0 Comments