Selasa, 12/02/2019 08:07 WIB
KPU Harus Punya Sistem Digital Kuat
JAKARTA, DAKTA.COM - Pakar Komunikasi Digital Anthony Leong memperingatkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempunyai sistem keamanan digital yang lebih kuat dibandingkan Pilpres 2014 lalu.
"Memang saat itu (Pilpres 2014) sistem keamanan digital KPU sangat rentan menjadi serangan para peretas, ini bukan momok tapi menjadi PR kita bersama," papar Anthony di Jakarta pada Senin (11/2).
Anthony berharap hal ini tidak kembali terulang pada pelaksanaan pilpres kali ini karena akan memperburuk integritas KPU selaku pihak penyelenggara pemilu yang dianggap tidak mampu mengatasi masalah serupa.
"Jangan sampai ini berulang lagi, menjadi isu lima tahunan karena menyangkut amanah dari rakyat dan juga integritas dari pihak penyelenggara pemilu itu sendiri," imbuhnya.
Anthony mengatakan, tim digital BPN Prabowo-Sandi telah mempunyai program dalam mendeteksi sejumlah akun sosmed yang akan digunakan untuk melakukan serangan malware sebagai antisipasi.
"Kami menyiapkan wall room untuk mendeteksi akun-akun yang sengaja ingin memecah belah. Kita juga akan memberikan informasi juga kepada KPU untuk melindungi sistem digital mereka," tutupnya.
Menjelang pagelaran pemilu serentak April 2019 mendatang, keamanan dunia siber di Indonesia juga dipertanyakan.
Pasalnya serangan dunia maya ini juga dikhawatirkan akan mengganggu tahapan demokrasi di Indonesia seperti masalah publikasi hasil hitung cepat KPU yang pernah bermasalah pada Pilpres 2014 lalu. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- DKI Berubah Jadi DKJ, 3 Juta KTP Warga Jakarta Bakal Diganti Tahun Ini
- UMKM Batik Dinilai Memerlukan Ekosistem yang Kondusif di Pasar Digital
- Wisatawan China Jatuh ke Jurang Saat Foto di Kawah Ijen, Menparekraf Beri Imbauan Tegas
- Usai Putusan MK, Istana akan Siapkan Proses Transisi ke Prabowo-Gibran
- 23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
- MK Tolak Gugatan Pilpres yang Diajukan Ganjar-Mahfud
- Mengapa RRC- PKC buru-buru mengundang Prabowo?
- Pekerjaan Rumah Menanti Hadi dan AHY
- Haram Golput, Pilih Pemimpin yang Mampu Menjaga Agama dan Negara
- Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie : Prabowo Subianto Hanya Akan Menjabat Sebagai Presiden Selama Dua atau Tiga Tahun Apabila Terpilih Dalam Pemilu 2024
- Anies Sebut Film 'Dirty Vote' Cara Rakyat Respons Kecurangan
- Cara Top Up Genshin Impact Murah: Menambah Kristal Tanpa Merusak Dompet
- DPR BUKAN LAGI RUMAH RAKYAT, ASPIRASI PEMAKZULAN JOKOWI DIPERSEKUSI?
- Etika Politik "Endasmu Etik"
- PENGUSAHA JANGAN LEBAY, KAITKAN BOIKOT PRODUK TERAFILIASI ISRAEL DENGAN ANCAMAN PHK MASSAL!
0 Comments