Ahad, 11/03/2018 21:30 WIB
Perangi Hoax, Pemkot Bekasi Siap Rilis Kanal Klarifikasi
BEKASI_DAKTACOM: Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Bekasi, Jawa Barat, menyediakan sejumlah kanal klarifikasi hoaks guna mengantisipasi potensi konflik di wilayah hukum setempat.
"Masyarakat harus meneliti dan mencermati setiap berita atau informasi yang diterima. Karena saat ini banyak informasi yang diterima masyarakat, sumbernya tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Kepala Diskominfosandi Kota Bekasi Titi Masrifahati dalam acara fun day stop hoax, Ahad (11/3).
Menurut dia, pihaknya telah membuka nomor aduan 1500444 bagi masyarakat yang butuh mengklarifikasi langsung pemberitaan hoaks kepada Diskominfosandi.
"Nomor ini bisa diakses siapa pun yang membutuhkan. Kami siapkan operator yang memiliki kemampuan untuk melacak akurasi sebuah pemberitaan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menggandeng komunitas Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Bekasi yang kini memiliki jejaring di 15 daerah di Indonesia.
Masyarakat dipersilakan untuk meminta narasumber dari Mafindo Bekasi jika membutuhkan sosialisasi terkait dengan penggunaaan internet yang sehat, dan tips untuk mendeteksi berita hoaks.
Mafindo akan melakukan cek fakta dengan jurnalis dan media "online", juga melakukan kegiatan edukasi literasi ke sekolah, pesantren, masjid, gereja, dan tempat publik lainnya.
Diharapkan kolaborasi itu mampu meningkatkan kemampuan masyarakat mengenali berita bohong, dan turut menghentikan penyebaran kabar hoaks.
Titi menambahkan bahwa pihaknya juga telah me-"launching" aplikasi verifikasi informasi untuk smartphone Android, yaitu Hoax Buster Tools yang bisa di-"download" secara gratis dari Playstore dan bisa untuk mencari tahu berita itu benar atau bohong, ataupun mencari berita yang bebas dari hoaks.
Ia menyebutkan beberapa ciri informasi hoaks yang tersebar di media sosial, seperti terdapat tanda seru dan ada ajakan untuk segera diviralkan. Informasinya juga biasanya dilebih-lebihkan.
Informasi hoaks yang tersebar di media sosial biasanya menyasar tiga hal, yakni isu SARA, politik, dan kesehatan.
"Itu berdasarkan hasil dari pantauan kami. Tiga hal itu yang sering kali menjadi sasaran hoaks," katanya.
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Ulama Siap Jadi Jurkam Tri Adhianto pada Pemilu 27 November 2024
- Faisyal Hermawan Pastikan Tak Maju Cawalkot Bekasi, Tapi Usung Penuh Tri Adhianto
- Pilkada Kota Bekasi, Orange - Kuning Sudah Jalin Komunikasi
- Diajak Tri Adhianto Sahur Bersama, Mak Nisah Nangis Terharu
- RS Paramedika Resmi Beroperasi, Komitmen Melayani Kesehatan Masyarakat
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 5 - Harapan Indah
- Kekurangan Ribuan Surat Suara di Mustikajaya, Heri Koswara: KPU Kota Bekasi Dipertanyakan Profesionalitasnya
- Presiden PKS Serahkan Rekomendasi Calon Wali Kota Bekasi ke Heri Koswara
- WOM Finance Resmikan Kantor Cabang Bekasi 4 Jatiasih
- Berapi-api, Sambutan Herkos Bakar Semangat Peserta Kampanye di Bekasi Timur
- Ratusan Warga Kota Bekasi Akui Terbantu Program Sembako Murah TKRPP, Doakan Ganjar-Mahfud Presiden 2024
- BPBD Kota Bekasi Siap Hadapi Bencana Hidro Metrologi.
- Mantan Kadis LH Kota Bekasi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Ekskavator dan Buldoser
- Kodim 0507/Bekasi Ajak Ratusan Anak Yatim Bermain Salju di Mall
- Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang menyalahi aturan
0 Comments