Rabu, 03/01/2018 07:00 WIB
BPS: Kenaikan Tarif Listrik Penyumbang Terbesar Inflasi 2017
JAKARTA_DAKTACOM: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kenaikan tarif listrik menjadi komoditas yang dominan terhadap inflasi nasional pada 2017 yang tercatat sebesar 3,61 persen.
"Tahun 2017 ada kebijakan subsidi tepat sasaran sehingga ada penyesuaian untuk pelanggan tarif listrik 900 VA," kata Suhariyanto di Jakarta, Selasa.
Suhariyanto mengatakan inflasi dari kenaikan tarif listrik untuk pengguna 900 VA ini menjadi penyumbang utama inflasi pada periode Januari, Maret, dan Mei 2017.
"Dampaknya sudah selesai sejak Mei, tapi ini mewarnai seluruh pergerakan inflasi pada 2017," katanya.
Selain tarif listrik yang memberikan andil inflasi 0,81 persen pada 2017, komoditas lain yang dominan terhadap inflasi adalah biaya perpanjangan STNK 0,24 persen, ikan segar 0,20 persen, dan bensin 0,18 persen.
Kemudian, beras 0,16 persen, tarif pulsa ponsel 0,15 persen, rokok kretek filter 0,14 persen, telur ayam ras dan emas perhiasan masing-masing 0,10 persen serta nasi dengan lauk, rokok kretek dan upah pembantu rumah tangga masing-masing 0,08 persen.
Komoditas lainnya adalah tarif sewa rumah 0,07 persen, daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga dan tarif angkutan udara masing-masing 0,06 persen serta mie, uang kuliah akademi dan tarif angkutan antar kota masing-masing 0,05 persen.
Dengan kondisi ini, inflasi harga diatur pemerintah (administered prices) tercatat tinggi pada 2017 yaitu mencapai 8,7 persen, diikuti inflasi inti 2,95 persen dan harga bergejolak (volatile food) 0,71 persen.
"Upaya untuk menjaga `volatile food` pada 2017 lumayan sukses, dan ini perlu dijaga untuk 2018. Kita jadikan ini pengalaman bagus untuk mengantisipasi gejolak yang tidak perlu," ujar Suhariyanto.
BPS juga mencatat inflasi paling tinggi sepanjang 2017 terjadi pada Januari yaitu 0,97 persen, diikuti inflasi pada Desember, yaitu sebesar 0,71 persen.
Sedangkan deflasi tertinggi sepanjang 2017 terjadi pada Agustus, yaitu sebesar 0,07 persen karena terjadinya penurunan harga bahan makanan maupun tarif angkutan pada periode ini.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- Pangan Sehat dan Terjangkau, Memang Bisa?
- Serangan Iran ke Israel Bisa Akibatkan Inflasi di Indonesia
- Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri
- Lebih Hemat, Water Kingdom Mekarsari Tawarkan Tiket Presale bagi Pengunjung
- 15 Tahun Berkiprah di Bidang Jasa Konstruksi, ASLI IPO di Awal 2024
- Gas Terus, Penerimaan PAD Kota Bekasi Tembus 87 Persen
- Hapimart Buka Cabang Baru di Grand Mal Bekasi
- Lippo Cikarang Cosmopolis Tawarkan Diskon Besar, Rumah Tapak Hanya Rp289 Juta
- Pentingnya Strategi Pelonggaran Ekspor Nikel Mentah Secara Bertahap
- Pentingnya Wujudkan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan di Indonesia
- Summarecon Expo 2023 Hadirkan Produk Properti Unggulan
- Viola Residence Jadi Senjata Andalan Summarecon Crown Gading
- Launching Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi Berjalan Sukses
- Crystal Boulevard Signature Commercial, Kawasan Terdepan di Summarecon Bekasi
- Komitmen Gelar Program SIAP SEHAT, KB Bukopin Bekasi Peduli Kesehatan Nasabah Pensiunan
0 Comments