Jum'at, 13/10/2017 08:45 WIB
Kemenkes Diminta Perhatikan Kesehatan Santri
JAKARTA_DAKTACOM: Anggota Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh meminta Kementerian Kesehatan serius memperhatikan kualitas kesehatan para santri. Sudah seharusnya santri mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.
"Sejak awal duduk di Komisi IX DPR, saya sudah mengingatkan Kemenkes akan kewajibannya memperhatikan kesehatan para santri. Tetapi Kemenkes abai terhadap hal ini. Sampai sekarang belum ada alokasi anggaran untuk pusat kesehatan santri," kata Nihayatul dalam keterangan persnya, Jumat (13/10).
Nihayatul menjelaskan, perlu diketahui Kemenag mencatat kurang lebih ada 23.000 ribu pesantren di Indonesia, belum lagi yang tidak terdata. Pesantren-pesantren itu tersebar di seluruh pelosok penjuru Indonesia.
Biasanya, pesantren terletak jauh dari fasilitas kesehatan pemerintah, karenanya pesantren sangat butuh memiliki pusat kesehatan santri dan alat-alat penunjangnya seperti ambulans.
"Bayangkan, ada pesantren yang memiliki santri 6.000 orang. Jumlah itu sudah seperti penduduk satu desa. Dan tidak ada dana dari pemerintah untuk kesehatan santri, kalau pengasuhnya yang menanggung, lalu apa fungsi pemerintah," katanya kritis.
Ia menambahkan, bahwa Presiden sering datang ke pesantren tetapi abai terhadap persoalan pesantren.
"Pesantren jangan jadi bemper saja.Realitasnya, santri dalam satu pesantren adalah imajinasi satu bangsa, bangsa indonesia. Beraneka suku , kelas, ada dalam satu pesantren. Pemerintah sudah sebaiknya tidak terus menerus beretorika memihak santri, sudah saatnya mewujudkan janji dengan program nyata," tandas Nihayatul.
Editor | : | |
Sumber | : | dpr.go.id |
- Komisi I Prihatin Tenggelamnya Tank TNI AD
- Ketua DPR Minta Langkah Ekstra Atasi Predator Anak dan Remaja
- Legislator Ingatkan Pemerintah Evaluasi Pembangunan Infrastruktur
- Heri: Rupiah Melemah, Asumsi Makro Bisa Berubah
- Sukamta: Soal Pelarangan Cadar, Kembalikan Kepada UUD 1945
- DPR Menentang Penghapusan Regulasi Syarat TKA di Sektor Migas
- Cara Pemerintah Kejar Pajak Dinilai Kian Tak Realistis
- Rencana Pemerintah Susun Regulasi Pesantren Dinilai Ingkari Semangat Otda
- Irjen Pol Heru Winarko Diharapkan Tingkatkan Kinerja BNN
- Pemerintah Diminta Lebih Bijak Berantas Hoaks
- Pemerintah Diminta Jamin Pasokan BBM Subsidi
- Aparat Diminta Tindak Lanjuti Informasi Masuknya Narkoba dari China
- Komisi VII: Kenaikan Harga BBM Ancam APBN 2018
- Fahri: Jangan Ada yang Berbuat Zalim ke Ustad Abdul Somad
- Ketua DPR Tegaskan Jihad Melawan Narkoba
0 Comments