Oleh: Imam Al Ghazali
Bertaubat kepadaNYa, dengan taubat yang yakin bahwa IA adalah semua pemilik dan penyebab semua sebab. Berharap dan mengharap kepadaNya dengan harapan bahwa Dia adalah Raja yang Maha Pengasih, Maha Pengampun lagi Maha penerima taubat. Sesungguhnya Dia Tuhan yang Maha pengampun dosa dan penerima taubat dan juga sekaligus sangat berat siksanya.
Sesungguhnya taubat dari dosa-dosa dengan kembali kepada Rabb yang menutupi segala cacat . Dan Rabb Yang menutupi segala samar adalah permulan jalan orang-orang yang berjalan kepada Allah, modal orang-orang yang berbahagia, permulaan langkah orang yang berkehendak ke jalan Allah, kunci istiqomah orang-orang yang cenderung ke jalan Allah tempat terbit pemilihan dan penyaringan bagi orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah.
Tak diragukan lagi jika anak Adam berbuat dosa dan kesalahan, maka itu adalah tabiat yang diketahui orang yang tunduk. Dan, barang siapa yang menyerupai bapaknya, maka ia tidak berbuat aniaya. Tetapi bapak itu menambal setelah memecahkan dan telah membangun setelah meruntuhkan, maka hendaklah menyerupai kepada bapaknya pada dua tepi yaitu nafi (negatif) dan ijab (positif) dan wujud (ada) dan Adam (tidak ada).
Yang semata-mata berbuat kebaikan adalah malaikat yang mendekatkan diri di sisi Maha Raja yang memberi balasan (Allah Ta’ala). Dan, yang semata-mata berbuat kejahatan adalah syaitan. Dan orang-orang yang memperbaiki perbuatan jahat dengan kembali kepada kebaikan sebenarnya adalah manusia.
Sesungguhnya telah dicampur pada tanah kejadian manusia dua campuran dan disertakan padanya dua tabiat dan setiap hamba itu membenarkan keturunannya. Adakalanya kepada malaikat atau kepada Adam atau kepada syaitan. Orang yang bertaubat adalah ia telah menegakkan bukti atas kebenaran keturunannya kepada Adam dengan terus menerus dalam batas manusia. Dan orang yang terus menerus berbuat kedzaliman adalah mendaftarkan dirinya kepada keturunan syaitan.
Adapun membenarkan keturunan kepada malaikat dengan semata-mata hanya berbuat kebaikan, maka keluarlah dari batas kemungkinan. Karena kejahatan itu diremas-remas beserta kebaikan pada tanah kejadian manusia dengan remasan yang teliti yang tidak dapat melepaskannya selain salah satu dua api penyesalan atau api neraka Jahannam.
Maka pembakaran dengan api itu sangat perlu dan dalam upaya melepaskan permata manusia dari kejelekan-kejelekan syaitan, maka sekarang pilihan seringan-ringan dua api tersebut. Dan, bersegeralah kepada seringan-ringan dua kejahatan sebelum dilipat permadani pilihan dan digiring ke negeri keharusan, adakalanya ke sorga dan adakalanya ke neraka.
Jika taubat dan kedudukannya dari agama seperti ini, maka wajib mendahulukannya pada permulaan rubu’ yang menyelamatkan dengan menjelaskan hakekatnya, syarat-syaratnya, sebab-sebanya, tanda-tandanya, buahnya, bencana-bencana yang mencegah dari padanya dan obat-obat yang memudahkan kepadanya. Demikian itu menjadi jelas dengan menyebut empat sendi yaitu:
- Tentang taubat itu sendiri dan penjelasan batasnya, hakekatnya, bahwa taubat itu wajib dengan segera dan atas semua orang, pada semua keadaan, bahwa taubat apabila benar, niscaya diterima.
- Tentang dosa yang perlu taubat, yaitu dosa dosa kecil dan dosa-dosa besar dan apa yang berkaitan dengan hak hamba dan apa yang berkaitan dengan hak Allah. Penjelasan terbaginya derajat-derajat dan tingkat-tingkatan pada perbuatan kebaikan dan kejelekan dan penjelasan sebab-sebab yang dengan sebab-sebab itu dosa-dosa kecil menjadi dosa besar.
- Tentang penjelasan syarat-syarat taubat, berkekalannya, cara memperbaiki perbuatan aniaya yang lalu, cara menghapus dosa-dosa dan penjelasan bagian-bagian orang yang bertaubat pada berkekalan taubat.
- Tentang sebab yang menimbulkan taubat dan cara pengobatan dalam melepas ikatan terus menerus dari orang yang berbuat dosa.
Taubat akan sempurna dengan empat sendi ini.***
- Dikutip dari kitab “Ihya’ Ulumuddin”
Editor | : | |
Sumber | : | Ulil Albab |
- Mengapa Agama Jadi Kriteria Utama Calon Istri Menurut Islam? Begini Penjelasannya
- Banyak Gunung Alami Erupsi, Benarkah Pertanda Kiamat Dekat?
- 8 Keutamaan Mengajarkan Ilmu
- Sikap-Sikap yang Termasuk dalam Kemurtadan
- Ramadhan Telah Pergi, Bagaimana Kualitas Keimanan Kita?
- Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup
- Empat Janji Allah yang Tertuang Dalam Alquran
- Muhasabah Bagi Mukmin
- Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan
- Istighfar Sebagai Pembuka Pintu Rezeki
- Parfum Jabir bin Hayyan
- Bagaimana Islam Memandang Kesehatan Mental?
- Doa Meminta Keturunan yang Saleh
- Ikhtiar dan Tawakal
- Janganlah Mencela Makanan
0 Comments