Kamis, 08/06/2017 08:00 WIB
Polisi Tangkap Terduga teroris, Obeng dan Mainan Anak Jadi Barang Bukti
BANDUNG_DAKTACOM: Penangkapan terduga teroris kembali terjadi di Kota Bandung. Kali ini, kepolisian menangkap pria berinisial FS di kediamannya, di kampung Cijerah, RT 03 RW 03, Desa Tanimulya, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (05/06).
Haifa Afifah, sepupu FS, dalam akun facebooknya menjelaskan kronologi penangkapan yang terkesan dibuat-buat oleh pihak kepolisian.
Rumah FS berada di kawasan rumah keluarga. Ada tiga Rumah disana. Dua Rumah selain FS milik kakak kandung FS. Sebelum masuk ke kawasan ini, polisi menyebar disekitar kawasan tersebut, setelah penjagaan ketat.
Satu persatu polisi berdatangan. Mengetuk ngetuk beberapa Rumah menanyakan kediaman FS.
“Rumah diketuk ketuk. Menurut salah seorang saksi (salah satu pemilik Rumah, kakak kandung dari FS) polisi datang bersama Pak lurah. Salah seorang polwan mengatakan, polisi tidak akan membawa MEDIA. Nyatanya MEDIA BANYAK YANG DATANG. mewawancarai penduduk sekitar dan saksi”, terang Haifa.
Kakak kandung FS, ikut berkomentar, “kalau memang terduga dan belum jelas. Kenapa tidak datang dengan cara yang baik. Kalau memang Ada keperluan bilang dengan baik. Jangan meresahkan masyarakat sini. Butuh apa apa, pasti kami bantu kok”, ungkapnya.
Kedatangan polisi dan densus, membuat warga menjadi paranoid dan berakibat buruk pada penilaian masyarakat terhadap keluarga. “kami dari keluarga FS dikucilkan dari masyarakat”, tambah kakak kandung FS itu.
Sebagian warga ada yang ditanyai terkait FS. Jawabannya tak Ada curiga, karena memang FS hanya guru bahasa Inggris. Warga lain yang tidak mengenal, memiliki prasangka buruk terhadap FS maupun orang orang sekitar FS.
Saat penggeledahan. Polisi tak izinkan saksi. Saksi boleh melihat saat seisi rumah sudah berantakan. “Kami saksi atau keluarga tidak diizinkan bergerak. Termasuk ke Kamar mandi”, jelas Haifa.
Saat penggeledahan tersebut pihak kepolisian nihil mendapatkan barang bukti apapun. “Akhirnya golok yang dijadikan bukti, hasil pinjam salah satu polisi dari rumah kakak kandung. Selain itu juga mainan anak, berupa ketapel. Cuma Mainan biasa. Obeng juga hasil pinjam dari tetangga. Polisi yang pinjam. Modus peminjaman untuk mendobrak, merusak dll. Tapi malah dijadikan barang bukti”, papar Haifa.
Bukan hanya itu, saat penggeledahan rumah FS pun, polisi mengambil beberapa berkas penting dan dokumen pengajian. “Uang cash 600rb HILANG, serta beberapa dokumen penting juga hilang”, tambahnya.
Hari senin siang, FS sudah ditangkap di polda Jabar di jalan Jawa. Paman Haifa dari pihak keluarga FS melakukan cross check dan negoisasi meminta informasi terkait FS.
Haifa menyangkal FS ada hubungannya dengan aksi terorisme di kampung melayu. “Setahu saya FS selalu berada di rumahnya. FS dituduh melakukan percakapan via sms dengan pelaku teroris kampung melayu”, tukasnya.
Haifa menegaskan, “Saya mungkin terkesan provokasi. Apalah kita yang tak mampu berbuat. Fakta dibungkam, kejadian dimanipulasi. Saya menyatakan suatu yang real. Agar teman-teman mampu berpikir kritis terhadap berita yang beredar. Kini semua tentang agama pasti menjadi sorotan. Bibi Saya yang berniqab juga dicurigai.” pungkasnya.
Editor | : | |
Sumber | : | persis.or.id |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments