Nasional / Hukum dan Kriminal /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 25/04/2017 09:30 WIB

FPI dan Parmusi Kerahkan Laskar Pantau Pembacaan Pledoi Ahok

Laskar Hisbullah Attaqwa kawal kasus Ahok
Laskar Hisbullah Attaqwa kawal kasus Ahok
JAKARTA_DAKTACOM: Ketua Front Pembela Islam DKI Jakarta Buya Abdul Majid menyatakan akan menurunkan massa untuk mengawal sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hari ini. Mereka saat ini sedang bergerak menuju lokasi persidangan di kawasan Ragunan, Jakarta.
 
Majid tidak menyebut jumlah massa yang dikerahkan dalam aksi tersebut. Namun dia mengklaim umat Islam dari berbagai organisasi kemasyarakatan akan ikut bergabung dalam demo itu hingga selesai.
 
"Yang jelas semua umat Islam akan mengawal sidang tersebut, bukan hanya FPI. Massanya enggak bisa kami tentukan. Saya sedang di jalan menuju ke sana (lokasi persidangan)," kata Majid saat dihubungi pagi ini, Selasa (25/4).
 
Ahok akan membacakan nota pembelaan (pledoi) pada sidang lanjutan kasusnya hari ini. Sidang yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu diadakan di Gedung Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan.
 
Bukan hanya massa dari pihak yang menentang Ahok, namun kelompok massa pro gubernur DKI Jakarta itu juga akan hadir mengawal jalannya persidangan.
 
Sementara itu, Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam menyatakan pihaknya mengerahkan massa sekitar 200-300 personel Laskar Parmusi untuk mengawal sidang Ahok pada hari ini.
 
Menurutnya, Parmusi secara rutin mengirimkan personel laskar ke persidangan Ahok terkait dengan kasus dugaan penodaan agama. Dia menuturkan personel itu berasal dari kawasan Jabodetabek.
 
“Kami mengirimkan rutin, mereka dari Jabodetabek. Kami juga sudah mengirimkan surat pemberitahuan,” kata Usamah ketika dikonfirmasi pada hari ini.
 
Dia menuturkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap Ahok yang hanya satu tahun akan merugikan pemerintahan Jokowi sendiri. Hal itu, sambungnya, dikarenakan proses hukum seakan-akan dipolitisasi pihak tertentu.
Editor :
Sumber : Detik.com
- Dilihat 2410 Kali
Berita Terkait

0 Comments