Eksekusi Batal, Ibu Mary Jane Teriak Kegirangan
CILACAP_DAKTACOM: Ibu terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso, Celia Veloso, sontak berteriak kegirangan dan melompat dari kursinya di dalam bus yang ia tumpangi dari Cilacap menuju Jakarta, Rabu dini hari (29/4).
Kuasa hukum Mary, Atty Edre U Olalia, menggambarkan sorak sorai ibunda Mary saat mendengar kabar lolosnya sang anak dari moncong senapan regu tembak.
"Mereka di dalam mobil teriak-teriak dan melompat. Sampai-sampai bus harus menepi, kalau tidak bisa jatuh. Mereka senang mendengar kabar itu," kata Edre, begitu ia disapa, kepada awak media, di Dermaga Wijayapura, Rabu (29/4).
Edre menuturkan, kala itu, ibunda Mary, ayahanda Mary, dan dua anaknya, Mark Daniel dan Mark Darren, tengah melakukan perjalanan menuju Jakarta untuk kembali ke Filipina. Mereka berangkat sekitar pukul 22.00 WIB dari Cilacap.
"Tapi begitu mendengar, mereka berbalik arah dan kembali ke sini," katanya.
Sebelumnya kepada media Filipina, Celia mengatakan bahwa keajaiban telah terjadi pada putrinya saat itu.
Perasaan yang sama juga dirasakan kedua kakak Mary Jane, Darling Veloso dan Marita Veloso, yang tengah menunggu kepastian eksekusi di Dermaga Sodong, Cilacap. Keduanya ditemani perwakilan Kedutaan Besar Filipina, pengacara, dan Koordinator Jaringan Buruh Migran Indonesia, Karsiwen.
"Kami awalnya sudah dapat teks pesan dari Sekretaris Kabinet dan Jaksa Agung melalui pimpinan Komnas Perempuan (soal penundaan eksekusi), tapi kami belum percaya. Setelah diberitakan di televisi, baru kami percaya," kata Karsiwen.
Upaya hukum dan dukungan sosial
Karsiwen menjelaskan, penundaan tersebut buah dari upaya hukum dan dukungan sosial masyarakat. "Sebenarnya ini sesuatu yang sudah kita serukan kepada Presiden Jokowi bahwa Mary Jane korban trafficking," ujar Karsiwen.
Proses hukum di Filipina untuk membuktikan bahwa Mary Jane sebagai korban perdagangan manusia sudah dilaporkan sejak tanggal 21 April lalu.
"Hari ini Departement of Justice langsung menelepon ke kuasa hukum Filipina bahwa pengakuan Kristina sebagai pelaku human trafficking sudah dikeluarkan dan hari ini juga Kristina dan pasangannya, Julius, sudah menyerahkan diri ke polisi," katanya melanjutkan.
Lebih lanjut, aspek kampanye media sosial dan aksi nyata juga dinilai berperan penting dalam penundaan eksekusi mati. "Melobi ke gereja, lembaga negara, menyurati ke presiden, dan Mary Jane sendiri sudah membuat surat langsung ke presiden," katanya.
Bahkan, hingga detik akhir pukul 23.00 WIB, pihaknya meminta seluruh buruh migran dan masyarakat untuk menyebarkan pesan singkat kepada Joko Widodo untuk menghentikan eksekusi Mary Jane.
"Ini akan jadi titik balik untuk perlindungan buruh migran Indonesia. Sebanyak 227 buruh Indonesia juga terancam hukuman mati. Melindungi Mary Jane dan menyelamatkan buruh migran sama juga pemerintah berusaha menyelamatkan buruh migran lainnya," katanya.
Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo melalui pesan singkat kepada CNN Indonesia memastikan penundaan hukuman mati kepada Mary Jane setelah wanita yang diduga memperalatnya untuk membawa heroin telah menyerahkan diri. Menurut sumber CNN Indonesia di Nusakambangan, Mary kini masih mendekam di LP Besi, Nusakambangan.
Editor | : | |
Sumber | : | CNN Indonesia |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments