Pasca Gempa
Butuh Dana Besar Untuk Rekonstruksi Nepal
KATHMANDU_DAKTACOM: Kepala Ekonomi Asia Pasifik di perusahaan riset bisnis IHS, Rajiv Biswas mengatakan, biaya rekonstruksi jangka panjang di zona gempa Nepal mencapai lebih dari lima miliar dolar atau sekitar 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Dengan standar konstruksi perumahan Nepal yang sangat rendah, berdasarkan laporan awal dampak gempa telah menghancurkan wilayah itu," katanya dilansir Reuters.
Di wilayah ramai Kathmandu, banyak bangunan yang diratakan gempa ataupun rusak parah.
Perwira tentara Nepal, Santosh Nepal dan kelompok penyelamat bekerja sepanjang malam, Sabtu (25/4) untuk membuka reruntuhan bangunan dan mencari korban. Mereka menggunakan kapal karena buldoser tidak bisa melalui jalan-jalan sempit kota kuno itu.
Di antara bangunan yang hancur, landmark ibu kota juga hancur dalam gempa berekekuatan 7,8 Skala Richter tersebut. Bangunan setinggi 60 meter itu merupakan Dhahara Tower yang dibangun pada 1832 untuk Ratu Nepal.
Editor | : | |
Sumber | : | Republika Online |
- Malaysia Cabut Kewajiban Penjatuhan Hukuman Mati
- Dua Orang Israel Tewas Ditikam Warga Palestina
- Malaysia Hapus Kewajiban Masker di Pesawat
- China Ancam Balas Dendam jika AS Jual Senjata Rp16 T ke Taiwan
- Takut China-Rusia, Jepang Ngebut Produksi Massal Rudal Balistik
- PM Jepang Copot Menteri yang Punya Hubungan dengan Gereja Unifikasi
- Junta Militer Myanmar Didukung Rusia, Apa Alasannya?
- Jokowi ke China Atas Undangan Xi Jinping
- Korut Hentikan Impor Produk Pencegahan Covid-19 dari China
- 47 Negara Desak PBB Segera Terbitkan Laporan Penyelidikan Xinjiang
- Jet Tempur China Jatuh
- India Berjuang Selesaikan Masalah dengan Dunia Muslim
- Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Muslim di India, Termasuk Taj Mahal
- AS akan Bertindak Tegas Terhadap Uji Coba Rudal Korut
- Palestina: Penggerudukan Al-Aqsa oleh Israel Tindakan Penistaan
0 Comments