Senin, 13/02/2017 08:30 WIB
Tokoh Masyarakat Jadi Korban Kloning Nomor Ponsel
JAKARTA_DAKTACOM: Beberapa tokoh nasional menjadi korban dari aksi kloning nomor ponsel yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
Setelah sebelumnya beberapa waktu lalu Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab, Advokat Munarman dan Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir menjadi korban, pengamat terorisme Musthofa Nharawardaya juga turut merasakan imbasnya.
Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah ini mengaku kaget karena tiba-tiba saja banyak SMS masuk ke nomor ponselnya 0812-**-**44.
“Isi SMS ini rata-rata umpatan dan cacimaki dan ungkapan kemarahan yang dialamatkan ke saya,” katanya kepada Warta Pilihan, Ahad (12/2).
Buntut dari kloning itu adalah terjadinya kemarahan banyak orang kepadanya. Salah seorang penerima SMS yang mengaku sebagai anggota Polisi, menelepon Musthofa dan mengaku tersinggung dengan isi SMS yang dikirim melalui nomor tersebut.
“Namun ketika saya coba korek informasi, apa bunyi SMS yang diterimanya, orang tersebut justru bertambah marah,” imbuh Musthofa. “Dia bersikukuh bahwa seharusnya sayalah yang tahu isi SMS, karena yang mengirim adalah saya,” jelas dia.
Beberapa penerima SMS palsu ini mengaku mendapat kiriman SMS pada Jum’at pagi (10/2). Isi SMS adalah himbauan agar tidak mengikuti aksi-aksi yang dapat berpotensi menimbulkan konflik. Ternyata, penerima SMS ini tidak terima, dan marah karena tersinggung.
“Sejak Jum’at malam (10/2), tidak henti-hentinya telepon dan SMS silih berganti masuk ke HP saya, dan mereka rata-rata tidak terima karena dikirimi SMS yang berasal dari nomor yang saya pakai itu,” tutur Musthofa.
Karena terganggu, Musthofa lantas menonaktifkan nomor ponselnya. Namun ketika ponsel diaktifkan kembali 12 (dua belas) jam kemudian, sejumlah SMS umpatan dan telepon membanjiri ponselnya.
“Saya heran, tidak pernah saya mengirimkan SMS-SMS ke orang-orang itu, apalagi sekarang sudah jaman WhatsApp. Saya cek di Kotak Pesan Keluar, juga tidak saya ketemukan adanya bukti SMS Keluar,” Musthofa bersaksi.
Tidak hanya itu, ternyata beberapa hari lalu email, akun Instagram, Twitter, Facebook, bahkan ID Apple milik Musthofa juga dicuri.
“Namun hingga saat ini, saya tidak tahu siapa pelaku pencurian ini. Bagaimana bisa mereka mencuri semua akun media sosial milik saya?” tanya dia.
Lebih lanjut Musthofa menuturkan bahwa pertengahan Desember 2016, tiga mobil berisi enam anggota Polisi, mendatangi rumahnya. Anggota Unit Cyber Polda Metro Jaya ini mengklarifikasi karena ada laporan bahwa dirinya memposting dokumen rahasia.
“Tapi lagi-lagi, saya tidak merasa melakukan hal-hal seperti itu. Akhirnya, Polisi hanya meminta IMEI saya. Minggu lalu, tepatnya 4 Februari 2017, HP saya yg IMEI nya diminta anggota, tiba-tiba dikunci oleh sistem Android,” kata Musthofa.
Editor | : | |
Sumber | : | Wartapilihan.com |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments