BEKASI_DAKTACOM: Pemerintah Kota Bekasi masih terus melakukan upaya agar pemisahan aset PDAM Tirta Bhagasasi dapat segera di lakukan. Hal ini mengingat kebutuhan air bersih warga Kota Bekasi menjadi tanggung jawab pemangku jabatan yaitu walikota.

"Sebenarnya saya anggap pemisahan ini sudah selesai. Kenapa demikian, coba kita liat modal awal kita hampir 85 Miliar, kalo Kabupaten sampai 300 Miliar. Tapi ingat selama ini kantor pelayanan yang ada di Kota Bekasi tidak pernah dihitung sewa. Padahal berdiri di atas lahan fasos & fasum milik Kota Bekasi termasuk kantor pusatnya ," Ungkap Rahmat Effendi.

Rahmat mengklaim bahwa jika lokasi Kantor Cabang, kantor cabang pembantu dan kantor pusat di hitung sewa selama ini maka penyertaan modal di wilayah kota bekasi dapat di pastikan akan lebih banyak di miliki Kota Bekasi. Namun pihaknya enggan mengtakan jumlah nilai aset yang selama ini dipergunakan pihak Bhagasasi.

" Saya tidak akan mengusir pihak PDAM Tirta Bhagasasi. Namun kalo sulit dilakukan pemisahan maka saya persilakan berkantor di Kabupaten saja ," tukasnya.

Walikota Bekasi Rahmat Effendi saat ini rajin meninjau lokasi Kantor PDAM Tirta Bhagasasi yang ada di wilayah Kota Bekasi pada selasa (31/1) pihak Walikota meninjau lokasi Kantor Cabang Pondok Ungu dan Kantor Cabang pembantu Wisma Asri dan pihaknya memastikan lahan yang di gunakan untuk kantor masih tercatat aset Kota Bekasi.