Rabu, 01/02/2017 16:30 WIB
TABG: Insiden Grand Kamala Lagoon Murni Kecelakaan
BEKASI_DAKTACOM: Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi. Merilis hasil investigasi tragedi runtuhnya tangga darurat Grand Kamala Lagoon yang terjadi pada beberapa lalu.
Ketua Tim TABG, Prof. ir. Binsar Hariandja mengatakan runtuhnya struktur bangunan pada tangga darurat diakibatkan oleh faktor cuaca buruk dan kelalaian pekerja bangunan.
"Runtuhnya struktur bangunan pada tangga darurat bukan dikarenakan kesalahan pada perencanaan teknis tetapi karena faktor cuaca buruk di saat itu dan ada faktor kelalaian pekerja bangunan," ujar Binsar, Rabu (1/02).
Lebih jelas ia mengatakan, berdasarkan data perencanaan yang telah dibahas dan laporan kondisi pada saat kejadian runtuhnya tangga, maka diberikan beberapa hal sebagai berikut, kontruksi tangga pracetak telah direncanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu mampu memikul beban mati berupa bobot sendiri dan superimposed serta beban hidup (dimana keduanya termasuk beban tetap), serta tidak disyaratkan untuk memikul beban terduga seperti tumbukan.
Runtuhnya komponen tangga lantai 31 diperkirakan oleh karena kurangnya koordinasi para pekerja akibat gangguan cuaca sehingga komponen tangga pracetak yang belum sempurna berada mantap pada dudukan, sudah dilepas dari sling.
"Kontruksi tangga pracetak telah direncanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kondisi saat kejadian dalam cuaca buruk, dan kurangnya koordinasi para pekerja bangunan saat itu," jelas Binsar.
Lanjut Binsar, koordinasi ini juga menjadi lebih tidak sempurna mana kala terlihat bahwa pada saat kejadian keruntuhan, pekerja 2,3, dan 4 berada pada lantai 31, sementara pekerja 1 berada pada lantai 42 yang relatif sangat jauh dari lantai 31. Komponen pada lantai 31 yang sedang dipasang dan kemudian jatuh, kemudian menimpa komponen yang berada di bawahnya. Karena komponen pracetak serta dudukan tidak direncanakan terhadap tumbukan, maka komponen lantai 30 juga ikut runtuh. Bobot komponen lantai 31 dan 30 kemudian menimpa komponen lantai 29. Seterusnya terjadi keruntuhan yang bersifat efek domino.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments