Jum'at, 13/01/2017 10:30 WIB
Fahira: Debat Gubernur Harus Ulas Soal Reklamasi
JAKARTA_DAKTACOM: Senator DKI Jakarta Fahira Idris berharap rangkaian debat yang akan digelar oleh KPUD DKI Jakarta menghadirkan tema-tema yang spesifik, fokus, dan kekinian terutama terkait persoalan yang dihadapi warga Jakarta maupun yang dihadapi Jakarta sebagai sebuah kota besar.
“Debat harus jadi alat marketing KPU Jakarta untuk tingkatkan partisipasi pemilih. Makanya bahasan debat harus menarik dan mampu mengurai isu atau persoalan yang saat ini benar-benar dihadapi warga Jakarta. Masa depan proyek reklamasi yang kontroversial sampai kebijakan calon soal penggusuran harus terpapar dalam debat. Ini penting karena kedua isu ini berkaitan langsung dengan hajat hidup warga Jakarta,” tukas Fahira Idris Jakarta, Jum'at (13/1).
Warga terutama nelayan dan warga lain yang terdampak reklamasi, lanjut Fahira, perlu tahu sikap tegas para calon terhadap proyek kontroversial ini. Selain menabrak berbagai aturan, berpotensi merusak lingkungan, menghancurkan ekosistem di Kepulauan Seribu, mengancam identitas dan eksistensi nelayan Jakarta, diyakini bakal membuat Jakarta mengalami banjir skala luas, serta dianggap hanya untuk memuaskan hasrat para pengusaha properti.
“Dalam sejarah Jakarta, proyek reklamasi ini dapat dikatakan sebagai kebijakan paling kontroversial. Publik berhak tahu apa alasan logis jika masih ada calon yang ngotot melanjutkannya dan alasan rasional jika ada calon yang hendak menghentikannya. Dampak dari proyek reklamasi bersentuhan langsung dengan kehidupan warga Jakarta, jadi harus dibahas dalam debat,” ujar Fahira yang juga Wakil Ketua Komite III DPD ini.
Soal penggusuran juga tidak kalah penting dibahas dalam debat. Saat ini warga DKI Jakarta terpecah pendapatnya soal maraknya penggusuran dalam dua tahun terakhir.
"Debat Publik Pilkada DKI Jakarta ini menjadi momentum bagi para calon memaparkan pendapatnya soal penggusuran. Apakah para calon punya alternatif lain selain menggusur atau kebijakan penggusuran menjadi satu-satunya pilihan. Kemenangan warga bukit duri di PTUN, menunjukkan kebijakan penggusuran di Jakarta masih dilakukan secara serampangan, melanggar hukum, dan tidak manusiawi"
Oleh karena itu, Fahira berharap, Debat Publik Pilkada Jakarta yang rencananya digelar tiga kali (13 Januari, 27 Januari dan 10 Februari 2017) harus benar-benar mampu menjadi panggung yang efektif bagi para calon menawarkan gagasannya dan menjadi medium bagi rakyat untuk menilai kapasitas para calon untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi warga Jakarta.
“Dari berbagai survei terkait Pilkada Jakarta, jumlah pemilih yang belum menetapkan pilihannya atau un-decided voter masih sangat besar yaitu mencapi 30 persen dari jumlah pemilih Jakarta yang diperkirakan menembus tujuh juta pemilih lebih. Kalau format dan temanya tepat, saya yakin debat publik ini bisa menjadi pendongkrak tingkat partisipasi pemilih Jakarta yang selama ini persentasenya biasa-biasa saja,” pungkas Fahira.
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments