Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 12/01/2017 06:00 WIB

Mahasiswa Unisma Tuntut Kedaulatan Pangan Nasional

Aksi Teaterikal Mahasiswa Unisma
Aksi Teaterikal Mahasiswa Unisma
BEKASI_DAKTACOM: Menyikapi kenaikan harga pangan yang semakin mencekik perekonomian rakyat kecil, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unisma Bekasi (Amunisi) menggelar aksi mimbar bebas di depan Kampus Unisma Bekasi, Jl. Cut Meutia Bekasi Timur, Rabu (11/1).
 
Koordinator lapangan, Riki Sandi mengatakan bahwa kemajuan suatu negara ditentukan dengan kesejahteraan dan kedaulatan masyarakatnya. Baik secara pendidikan, kesehatan, energi, hingga kebutuhan pokok yaitu pangan. Melihat kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia hari ini, kata dia, seharusnya pemerintah mampu mensejahterakan seluruh rakyatnya.
 
“Namun saat ini berbanding terbalik. Justru kekayaan alam hari ini tidak lebih untuk kepentingan pemodal. Kebijakan – kebijakan pemerintah malah mencekik rakyat. Ini jauh dari kata sejahtera,” tegasnya.
 
Sementara di bidang pendidikan, Riki menyebutkan saat ini banyak anak putus sekolah dan tidak dapat meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya sekolah.
 
Padahal, UUD 1945 pasal 31 ayat 2 tercatat setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Undang – undang tersebut kata Riki, juga dipertegas oleh UU No 20 tentang Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional (USPN) pasal 46.
 
Amunisi juga menyoroti masalah aspek kesehatan di Indonesia. Riki menyebut, saat ini kapitalisasi di bidang kesehatan mulai tampak dan dimonopoli oleh sekelompok orang. Sehingga, tidak semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata.
 
“Penguasaan terhadap sumber daya lahan pun mulai sulit dikendalikan status penggunaan lahan dan status kepemilikannya. Peradaban manusia modern saat ini hanya menuntut sumber daya lahan dan ruang sebagai ruang untuk semaksimal mungkin dapat memuaskan hidupnya,” tutur dia.
 
Selain itu, permasalahan yang semakin kompleks dengan adanya penurunan kualitas pada lahan menyebabkan penurunan pada produktivitas lahan. Tetapi mirisnya, imbuh Riki, kekayaan alam yang seharusnya menjadi aset berharga negara malah telah dikuasai 80 persen oleh bangsa asing.
 
Saat ini Riki menuturkan, wujud nyata yang mahasiswa lakukan kepada masyarakat adalah memberikan edukasi dan sosialisasi untuk terlibat dalam mengamati kebijakan pemerintah dan percaturan politik yang dikuasai oleh kaum kapitalis.
 
Atas dasar ini, Amunisi menuntut agar pemerintah dapat mewujudkan Reforma Agraria Sejati, menasionalisasi aset asing di bawah kontrol rakyat, serta menciptakan kedaulatan Pangan dan Energi.
 
"Stop kapitalisasi pendidikan dan kesehatan. Stop kriminalisasi rakyat seperti Buruh, Petani, Nelayan, dan kaum miskin," tandasnya.
Editor :
Sumber : Sabekasi.com
- Dilihat 1550 Kali
Berita Terkait

0 Comments