Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 06/01/2017 15:00 WIB

Kesadaran Warga Bekasi Soal Keamanan Palang Pintu Kereta Kurang

Ilustrasi Motor terobos Palang Pintu Kereta
Ilustrasi Motor terobos Palang Pintu Kereta
BEKASI_DAKTACOM: Keberadaan palang pintu kereta api yang sejatinya sebagai penanda dan pembatas agar pengguna jalan tidak melintas ketika kereta api datang, seakan diabaikan oleh mereka. 
 
Banyak yang nekat menerobos palang tersebut. Hal ini tentu membuat penjaga palang pintu perlintasan kereta api menjadi jengkel.
 
Seperti yang dikatakan oleh penjaga palang pintu perlintasan kereta api di Proyek, Kota Bekasi, Nawawi Suherman, bahwa tingkat kesadaran pengguna jalan akan keselamatannya sendiri masih rendah. Palang sudah ditutup, rambu dan sinyal sudah dinyalakan, namun mereka masih nekat menerobos perlintasan.
 
“Anda bisa lihat, pintunya sudah kami tutup, rambu dan sinyal bahwa kereta api akan segera melintas sudah berbunyi, tetapi masih tetap saja diterobos,” kata Nawawi, Jumat (6/1).
 
Tak hanya pengendara roda dua saja yang kerap melanggar, namun sejumlah kendaraan roda empat pun kerap melakukan hal yang sama.
 
“Yang paling sering sih sepeda motor. Tapi mobil kadang juga ikut-ikutan,” ujar dia.
 
Nawawi yang sudah bertugas menjaga palang pintu perlintasan kereta api di Proyek selama empat tahun tersebut, berharap adanya tingkat kesadaran dari para pemilik kendaraan agar tidak melintas ketika palang pintu perlintasan kereta api ditutup. Karena selain membahayakan nyawa mereka sendiri, tindakan yang dilakukannya pun bisa mengundang malapetaka bagi pengendara lainnya, karena ikut-ikutan menerobos.
 
“Yang satu nerobos, yang lainnya juga ikut. Ini kan bahaya banget, dan terlalu berisiko buat mereka,” tutur Nawawi.
 
Untuk meminimalisir hal tersebut, ia pun kerap terjun langsung ke lokasi dan meminta bantuan juru parkir di tempat ia bertugas untuk mengatur laju kendaraan yang melintas di area tersebut.
 
Imbauan dan teguran sering ia layangkan kepada para pengendara yang menerobos, namun Nawawi justru kerap dapat omelan dari para pemilik kendaraan tersebut.
 
“Saya sering turun ke jalan dibantu salah seorang juru parkir untuk mengatur lalu-lintasnya agar tidak semerawut, bahkan teguran yang saya sampaikan dibalasnya dengan omelan,” katanya.
Editor :
Sumber : Infobekasi.com
- Dilihat 1243 Kali
Berita Terkait

0 Comments