BEKASI_DAKTACOM: Jika sebelumnya IPLT yang ada di kawasan tempat pembuangan akhir sampah Sumur Batu tidak berfungsi maksimal selama delapan tahun terakhir, saat ini pihak Pemerintah Kota Bekasi gandeng pihak asing untuk mengelola limbah tersebut.

Menurut Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, ada empat titik lokasi pengelolaan yang sudah ditentukan, diantaranya di lokasi awal TPA Sumur Batu, Bekasi utara di rumah potong hewan, Bekasi Barat di perbatasan DKI Jakarta, Pondok Gede dan Jatisampurna.

"Kita sedang tata, agar nanti semuanya berjalan. Kemarin sudah kita lihat lokasinya. Intinya persoalan limbaah domestik akan teratasi," ungkap Rahmat Effendi.

Sementara lahan 1,2 Ha yang sebelumnya diperuntukan pengelolaan limbah domestik perkantoran dan rumah tangga dialihkan untuk pembangunan Tiga Blok Rusunawa dengan enam tower.

"Lokasi sebelumnya untuk Rusunawa, dan lokasi IPLT dapat dipindahkan," katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Penataan Pemukiman, Imas M, mengatakan jika saat ini Disbangkim sudah membentuk Unit Pengelola Teknik Pengelolaan Limbah Domestik (UPTD PLAD) yang nantinya mengelola limbah dari 2,7 juta masyarakat Kota Bekasi.

"Saat ini Pemerintah Kota Bekasi sudah menggandeng pihak ketiga untuk pengelolaan limbah dengan memanfaatkan teknologi dari Jerman," ungkapnya.

Pantauan di lokasi Sumur Batu sebagai salah satu pusat pengolahan limbah tinja, saat ini sedang dibangun gedung perkantoran untuk mendukung dan memfasilitasi pengolahan nantinya.