Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Senin, 21/11/2016 12:00 WIB

Pemkot Bekasi Akan Bentuk Petugas Accounting Helpdesk

Petugas Accounting Helpdesk
Petugas Accounting Helpdesk
BEKASI_DAKTACOM: Sebanyak 38 Aparatur Pemkot Bekasi rencanana segera dibentuk menjadi Accounting Helpdesk untuk membantu pelaporan keuangan di satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bekasi.
 
Sebelum menjadi Accounting Helpdesk para petugas ini diberi pembekalan berupa pelatihan pengelolaan Akuntansi dan SIMDA bertempat di Hotel Santika Mega Mall Bekasi, Senin, (21/11). Wakil Walikota Bekasi H Ahmad Syaikhu membuka pelatihan tersebut.
 
Para petugas kali ini yang dilibatkan dalam pelatihan merupakan orang-orang pilihan dari pelaksana di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi dan penyusun laporan keuangan di SKPD Kota Bekasi yang telah memiliki Sertifikat Ahli Akuntansi Pemerintah (AAP).
 
"Kedepannya kita ingin, para petugas khusus ini akan menjadi pendukung masing-masing SKPD dalam penyusunan laporan keuangan daerah," kata Kepala BPKAD Kota Bekasi Widodo Indrijantoro.
 
Sekarang ini kata Widodo, Pemkot Bekasi menerapkan pengelolaan keuangan baik perencanaa, penatausahana hingga pelaporan melalui Sistem Informasi Manajemen Keuangan (Simda) dengan hasil laporan berbasis Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis Akrual.
 
Sementara itu, Wakil Walikota Bekasi H Ahmad Syaikhu dalam sambutannya memaparkan keinginan Pemkot Bekasi untuk mempertahankan predikat WTP dari BPK RI dimasa mendatang. Dan ia mengapresiasi jajarannya dalam proses menuju WTP kedepan dengan pembinaan aparaturnya kali ini.
 
Dengan kegiatan ini SDM aparatur  meningkat, kualitas pelaporan keuangan Pemkot Bekasi juga harus semakin baik terlebih APBD Kota Bekasi mencapai angka Rp 5 Triliun lebih. Namun ia menegaskan pelaporan alokasi anggaran terkecil pun harus menjadi perhatian.
 
"Kita perlu pembinaan yang berkelanjutan mengenai pelaporan keuangan yang baik. Kuncinya mencintai akunting bahkan disetiap stakeholder terkait. Pengetahuan terhadap Simda dikuasai, sistem ini ada modifikasi versi terbaru dan disesuaikan dengan kebijakan akuntasi yang diterapkan," kata Wawali Ahmad Syaikhu.
 
"Anggota helpdesk juga menjadi sarana konsultasi permasalahan akuntansi keuangan di SKPD sehingga mampu memberikan jawaban baku. Jawabannya menjadi rujukan dan digunakan SKPD lain yang memiliki permasalahan serupa," ungkap dia.
 
Selain itu, ia mengatakan pelaporan keuangan perlu dilakukan berbagai pihak tak terkecuali pihak pengelola Masjid, salah satu pihak yang memperoleh dana hibah bansos dari pemerintah.
 
"Kita harap stakeholder lebih care terkait pelaporan keuangan. Sitem pelaporan bagi pengelola keuangan masjid. Tujuannya kita Pemkot Bekasi menuju Clean dan Good Governance. Ditambah Good Masjid Governance," harapnya.
 
Diakhir sambutannya Ahmad Syaikhu menegaskan, "Sistem pelaporan akan semakin efektif bila stakeholder seperti para pengurus masjid lebih perhatian terhadap akuntasi. Jika tidak laporan akan asal asalan saja. Ini menjadi perhatian kita bersama.", sembari mengatakan dirinya dan lulusan STAN lainnya juga tengah membuat sistem pelaporan keuangan Masjid.
 
Sebagai informasi, Pelatihan petugas help desk dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dari tanggal 21-24 November dan tahap kedua dari 28 November-2 Desember 2016.
 
Narasumber dari BPKP Jabar, Tim Dirjen Perimbagan Keuangan (DJPK) Kemenkeu RI, dan akademisi dari tim Universitas Padjadjaran.
 
Materi yang disampaikan diantaranya penerapan SAP berbasis akrual, data dalam penyusunan laporan, analisa data penyusunan laporan, hubungan antar laporan keuangan, evaluasi dan simulasi keuangan daerah, dan SIMDA.
Editor :
Sumber : Rilis Pemkot Bekasi
- Dilihat 1392 Kali
Berita Terkait

0 Comments