Ustadz Ahmad Al Habsyi : Semangat Membela Alquran sampai Tetes Darah Terakhir
JAKARTA_DAKTACOM : Berada di tengah-tengah para umat Islam dari berbagai kota, mulai dari Kalimantan Barat, Makassar, Jawa, Sumatera, Medan, serta berbagai daerah Indonesia lainnya yang tumpah ruah dalam Aksi Damai Bela Islam ke-2, Jumat, 4 November 2016, memberi kesan tersendiri bagi Ustadz Ahmad Al Habsyi . Menurutnya, kehadiran para jamaah dalam Aksi Damai Bela Islam ke-2 ini sangat membludak mencapai 3-4 kali lipat jumlahnya, dibandingkan dengan aksi damai pertama yang hanya dihadiri sekitar 150 ribuan jemaah.
"Aksi Damai ini sebagai pesan umat Islam kepada siapapun yang berani melecehkan Alquran. Silakan simak, dengar, dan lihat sendiri, baru satu ayat yang dilecehkan saja sudah mampu membakar semangat para mujahid untuk membela Alquran. Sama sekali tidak dalam konteks pilkada atau apapun tapi karena semua jamaah yang turun di sini semata-mata mengarah pada satu panggilan kalimat "laa illa ha ilallah" karena cinta mereka kepada Allah, Rasul dan Alquran," tutur Al Habsyi.
Al Habsyi berharap Aksi Damai Bela Islam ke-2 ini menjadi silaturahim akbar kaum muslimim dari segala penjuru. Ia juga menambahkan kondisi sejauh ini aman dan damai, karena ia bersama semua jamaah aksi terus menjaga semangat kebersamaan yang rahmatan lil alamin.
"Dalam aksi besar-besaran ini, tetap berhati-hatilah dengan provokator. Selama aksi tadi ada beberapa provokator yang tertangkap basah dan sudah diamankan. Setelah dicek kartu identitasnya ternyata beragama non-muslim. Selain itu, ada yang melakukan aksi pencoretan bertuliskan anti China, ternyata si pelaku aksi pencoretan tersebut sendirinya beretnis China dari kartu identitasnya dan mereka bukan berasal golongan orang-orang muslim. Saya akan terus menjaga suasana tetap kondusif karena banyak pihak yang berusaha menciptakan gesekan-gesekan pada kesempatan seperti ini," jelas Al Habsyi dalam wawancara bersama Radio Dakta.
Tujuan Aksi Damai Bela Islam ke-2 ini, menurut Al Habsyi adalah pemancar kebaikan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat untuk membuka mata dan telinga serta mengetuk hati Presiden RI, Joko Widodo, agar bisa mengembalikan kembali kedaulatan negara. Presiden harus segera menginstruksikan para penegak hukum menindak tegas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinilai berani melakukan penistaan terhadap Alquran, kitab suci umat Islam.
"Para mujahid dan mujahidah dalam Aksi Damai Bela Islam ke-2 ini akan membela Alquran sampai tetes darah terakhir. Kami secara sukarela berkumpul dalam aksi, karena cinta kami kepada Alquran. Saya menjamin tidak ada pejabat manapun yang bisa mengarahkan umat sebanyak ini apabila ingin dikaitkan dengan nominal uang. Tujuan kami sama semata-mata karena kami cinta Allah, Rasul, dan Alquran," tegasnya.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments