Rabu, 26/10/2016 14:30 WIB
FPKS DPR Gelar Refleksi Sumpah Pemuda
JAKARTA_DAKTACOM: Dalam rangka memeringati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016 mendatang, Fraksi PKS DPR RI akan menyelenggarakan Refleksi Kebangsaan melalui Seminar Nasional bertema "Semangat Sumpah Pemuda dalam Penguatan Karakter dan Identitas Kebangsaan" di Ruang Pleno Fraksi PKS, Kompleks Parlemen, Senayan, pukul 13.00-16.00, Rabu (26/10).
Dalam kesempatan ini, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menegaskan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai pengejawantahan visi perjuangan Fraksi PKS DPR, yaitu mengokohkan nasionalisme Indonesia.
"Visi perjuangan Fraksi PKS ada tiga, yaitu keummatan, kerakyatan, dan nasionalisme Indonesia. Refleksi Sumpah Pemuda ini dalam rangka mengokohkan nasionalisme Indonesia. Kami konsisten untuk itu," tegas Jazuli jelang penyelenggaraan acara.
Jazuli menilai pentingnya pengokohan nasionalisme Indonesia karena ada gejala yang semakin kuat dimana karakter dan indentitas kebangsaan mulai luntur, terutama di kalangan generasi muda bangsa.
"Saya menilai penyebabnya ada dua. Pertama, faktor internal karena lemahnya internalisasi nilai-nilai kebangsaan. Dan kedua, karena faktor eksternal, yakni kuatnya pengaruh ideologi liberal dan individualisme sebagai dampak dari globalisasi," terang Jazuli.
Menurut Doktor di bidang manajemen dari UNJ ini, pelajaran penting dari Sumpah Pemuda sangat berharga untuk terus dikaji dan ditanamkan kepada generasi bangsa dalam rangka menghadapi tantangan kebangsaan tersebut.
Pertama, spirit kepeloporan pemuda dalam membangun konsensus kebangsaan. Konsensus yang melahirkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Pemuda dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda-beda bersatu untuk masa depan Indonesia. Semangat persatuan ini yang harus kita teladani," kata Jazuli.
Kedua, tekad pemuda untuk membangun apa yang disebut sebagai karakter dan identitas kolektif sebagai bangsa. "Kalimat Sumpah Pemuda yang menyatakan untuk berbangsa satu, berbahasa satu, dan bertumpah darah satu adalah wujud kesadaran kolektif untuk menjaga apa yang menjadi identitas bersama," terang Anggota Komisi I ini.
Ketiga, Sumpah Pemuda 1928 membuka jalan bagi kemerdekaan Indonesia dalam membangun fondasi negara-bangsa.
"Tidak ada hasil yang instan. Kemerdekaan adalah buah dari perjuangan panjang, dan Sumpah Pemuda adalah salah satu tahap pentingnya. Merawat karakter dan identitas bangsa juga butuh perjuangan panjang agar bangsa ini tetap eksis di tengah tantangan dan ancaman global," tegas Jazuli.
Negara-negara di dunia saat ini, lanjut Anggota DPR Dapil Banten III ini, banyak yang mengalami krisis identitas. Bahkan, ia menjadi penyebab utama gagalnya sebuah negara (failed state).
"Maka, sekuat tenaga kita harus menjaga nasionalisme Indonesia dan menjadikannya relevan sepanjang masa," pungkas Jazuli.
Hadir sebagai narasumber Pendiri Yayasan Indonesia Mengajar yang juga Calon Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan; Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Fuad; Ketua Komisi Pendidikan dan Kebudayaan MPP PKS, Abdi Sumaiti; dan penulis tentang dunia pendidikan, M. Irfan Hidayatullah.
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis DPP PKS |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments