Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 25/10/2016 06:00 WIB

Walikota Bekasi Kritisi Kinerja 5 SKPD

Walikota Bekasi Rahmat Effendi di Momen CFD
Walikota Bekasi Rahmat Effendi di Momen CFD
BEKASI_DAKTACOM: Walikota Bekasi Rahmat Effedi menilai masih harus ada evaluasi dan sanksi bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kinerjanya masih tidak maksimal.
 
Dari hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya dan kenyataan dilapangan dapat disimpulkan minimal ada lima SKPD yang dianggap tidak maksimal dalam menjalankan kerja.
 
Badan Pengelola Lingkungan Hidup dianggap gagal terkait kebersihan lingkungan dan pengadaan pembuatan taman kota yang hingga kini masih belum maksimal.
 
"Sampah masih belum teratasi. Banyak warga yang mengeluhkan peroalan ini," ungkap Rahmat Effendi pada Selasa (25/10).
 
Dinas Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan Umum juga dianggap tidak cakap dalam bekerja, buktinya masih menurut Rahmat, masih adanya proyek yang gagal lelang seperti pembuatan taman di jalan Cut Mutia.
 
"DP3JU masih juga gagal lelang padahal sesuai RJPMD kita harus memiliki 1000 taman, ini akan sangat menghambat. Itu baru keliatan yang besar kegagalan lain juga masih ada kalo dicari," katanya.
 
Rahmat juga menyoroti adanya tower Rusumawa Bekasi Timur yang dikerjakan Dinas Bangunan dan Pemukiman dianggap tidak sesuai dengan RJPM hal ini karena meskipun sudah selesai dibangun namun belum dapat di manfaatkan oleh masyarakat.
 
"Mestinya ada upaya yang dilakukan Bangkim dalam hal ini mungkin Kepala Dinas dan Kabidnya, persoalan tower rusunawa yang berlarut-larut belum digunakan. Sementara persoalan pembongkaran rumah warga yang melangar sepadan sungai dan pembongkaran bangunan di sepanjang irigasi sudah mulai di lakukan. Rusunawa itu bisa buat tinggal mereka meskipun harus sewa, tapi nggak mahal kan?" ungkap Rahmat bernada kesal.
 
Dinas yang menggawangi pembangunan jalan dan selokan yaitu Dinas Binamarga dan Tata Air Kota Bekasi dibawah kepemimpinan Tri Adhianto juga dinilai tidak cakap dalam pengawasan pembangunan dan penunjukan konsultan yang dinilai abal abal.
 
"Bimarta juga masih sangat minim dalam pengawasan pembangunan, konsultannya juga masih abal abal. Liat saja penurapan kali di PUP blok F Dan pembangunan jalan tidak berkoordinasi dengan pihak terkait masih ada tower listrik di tengah jalan, ini juga harus di evaluasi ," Katanya.
 
Dinas Kebersihan Kota Bekasi dianggap paling parah.H al ini karena banyak tumpukan sampah di lingkungan yang tidak terangkut ke TPA. Masyarakat menurut Rahmat pastilah menilai jika Kota Bekasi gagal dalam pengelolaan sampah.
 
"Dinas kebersihan gagal lelang pengadaan barang habis pake, itu kan hal yang sepele setiap tahunya ada, peluasan lahan di TPA juga hingga kini belum juga dilakukan ini mengakibatkan tumpukan sampah di lingkungan dan pemutusan perjanjian kerja sama dengan pihak ke tiga juga belum dilakukan," katanya.
 
Sementara Sekda Kota Bekasi Rayendera Sukarmaji mengatakan bahwa penilaian yang dilakukan harusnya di akhir tahun. Karena terkait penyerapan APBD seperti lelang dan pengerjaan baru dapat dilakukan akhir September.
 
"Saat ini belum dapat dinilai, nanti akhir tahun. Sekarang masih jalan dan pembayaran juga masih nunggu pengerjaan. Kayak misalnya BPLH sudah saya panggil, tapi katanya masih berjalan," ungkap Rayendera.
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1783 Kali
Berita Terkait

0 Comments