Senin, 10/10/2016 08:00 WIB
Muslim Indonesia Galang Dana untuk Bangun Masjid di London
LONDON_DAKTACOM: Masyarakat Muslim Indonesia yang ada di Inggris menggalang dana untuk membangun masjid yang sementara ini kegiatannya masih dilakukan di sebuah rumah di daerah Colindale, London.
Indonesia Islamic Centre (IIC) antara lain melakukan penggalangan dana lewat bazar makanan dan pakaian menurut Ketua IIC Memet Purnama Hasan di London, Senin (10/10).
Namun, menurut dia, acara pengalangan dana yang sudah beberapa kali dilakukan hasilnya belum cukup untuk membangun masjid.
Penggalangan dana dilakukan dengan cara lelang dan mengadakan bazar makanan dan pakaian, katanya.
Memet menjelaskan bahwa dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah masjid yang akan menjadi pusat ibadah dan kegiatan umat Muslim satu juta poundsterling atau sekitar Rp16 miliar lebih.
Selama ini IIC menggunakan properti yang dibeli tahun 2003 untuk tempat pertemuan, belajar membaca Alquran dan diskusi agama, kegiatan keagamaan, dan konseling.
Namun properti itu masuk kategori tempat tinggal dan sebenarnya tidak boleh digunakan untuk pertemuan komunitas dan kegiatan keagamaan, karena itu IIC sepanjang 2014-2019 berusaha membangun masjid.
Guna membangun masjid itu, IIC berencana menjual properti yang dibeli tahun 2003 yang kini nilai pasarannya 400.000 pounsterling dan menggalang dana lewat berbagai kegiatan untuk menutup sisanya menurut proposal di laman resmi IIC.
Dubes RI di London Dr Rizal Sukma mengatakan dia sudah mendengar rencana pembangunan Masjid Indonesia di London saat menuntut ilmu tahun 1992, namun hingga saat ini rencana itu belum terwujud.
Ia berharap Muslim Indonesia di Inggris ikut membantu bangun masjid.
"Mari sama-sama kita susun strategi dalam mewujudkan keinginan untuk mempunyai masjid Indonesia di London," kata Rizal Sukma, yang juga menjabat Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ia mengatakan dana pembangunan masjid selanjutnya bisa digalang dari para pejabat Indonesia yang sedang mengadakan kunjungan kerja di Inggris.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- Jerman Tolak Usulan Larangan Visa Turis untuk Warga Rusia
- Balas Zelensky, Suriah Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina
- Erdogan Ambil Sikap atas Penyerangan Masjid Al Aqsa Oleh Israel
- Uni Eropa: Militer Rusia Bertanggung Jawab Atas Kelangkaan Pangan Global
- Qatar Alokasikan Dana Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Ukraina
- Sekjen NATO: Pembunuhan Sipil di Bucha, Ukraina adalah Kebrutalan
- AS Resmi Nyatakan Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina
- WHO Konfirmasi Adanya Deltacron, Rekombinasi Delta dan Omicron yang Telah Menyebar di Eropa
- Pengungsi Ukraina Diperingatkan Bahaya Perdagangan Manusia
- Rusia Minta Bantuan Makanan dari China Kala Perang di Ukraina
- Hamas Kecam Keras Pertemuan Erdogan dengan Presiden Israel Herzog
- Kanada akan Sanksi 10 Orang Dekat Putin
- Zelensky Minta AS Kirim Jet: Mungkin Terakhir Anda Lihat Saya Hidup
- Alasan NATO Tak Tutup Zona Terbang Ukraina
- UNCHR: 1 Juta Orang Tinggalkan Ukraina dalam Sepekan
0 Comments