Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 28/09/2016 16:00 WIB

Ruang Kelas SDN 02 Lambangjaya Rusak Tertimpa Panel Besi

Ilustrasi Sekolah Roboh
Ilustrasi Sekolah Roboh
CIKARANG_DAKTACOM: Tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri 02 Lambangjaya rusak akibat tertimpa panel besi setinggi hampir tujuh meter. Ironisnya, panel besi itu sengaja dipasang pengembang karena bangunan sekolah tidak termasuk dalam kawasan perumahan elit di Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun pada Selasa (27/9), robohnya panel itu terjadi hujan deras yang disertai angin kencang mengguyur Tambun. Panel besi yang menyerupai baja ringan itu seketika rubuh dan menimpa tiga ruang kelas.
 
“Semalam sebelumnya saya dikasih tahu besi itu rubuh kena kelas. Pagi-pagi saya lihat, ya Allah, itu kena kelas. Kaca-kaca sampai pecah, pecahannya masuk ke kelas. Terpaksa dibereskan karena bahaya kan ada anak-anak belajar," kata Kepala SDN Lambangjaya 02 Entin Rustini.
 
Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, SDN 02 Lambangjaya menjadi satu-satunya tanah perkampungan yang tersisa. Di sekitar sekolah, seluruhnya telah dimiliki pengembang yang kini membangunnya menjadi sebuah perumahan mewah. Beberapa calon bupati dan wakilnya yang kini bertarung di Pilkada Bekasi 2017, memiliki rumah di sana.
 
Namun, karena bangunan sekolah tidak termasuk dalam kawasan perumahan mewah itu, jadi dilakukan penutupan. Panel setinggi tujuh meter itu dipasang mengelilingi sekolah. Saat ini, panel yang 'mengisolir' itu justru menimpa bangunan sekolah. "Baiknya itu kejadiannya malam, tidak ada anak-anaknya yang sekolah," kata dia.
 
Robohnya panel tersebut diduga karena baja penopang panel tidak mampu menahan panel. Ditambah angin kencang yang membuat panel menimpa sekolah. Entin memastikan robohnya panel mengganggu kegiatan belajar mengajar.
 
"Jelas mengganggu karena praktis tiga kelas tidak bisa dipakai. Kami tidak bisa mengambil risiko kelas itu dipakai. Karena itu dilihat di besi bawahnya juga sudah tidak kuat. Khawatir mahal makin parah, kan bahaya," kata dia.
 
Menurut Entin, kondisi ini telah dilaporkan pad pihak UPTD. Dari hasil pertemuan, kata dia, UPTD menganjurkan agar siswa sementara dipindahkan ke sekolah lain. UPTD pun tengah menyiasati dengan mencari sekolah yang jumlah muridnya tidak terlalu banyak.
 
"Harusnya memang ini sudah direlokasi, saya berharap demikian. Ini juga sudah dilaporkan ke pengembang, kemarin datang tapi baru foto-foto saja. Tidak tahu kapan dibetulkan," kata dia.
 
Komite SDN Lambangjaya 02, Jalika menyesalkan kejadian robohnya panel besi. Beruntung saat kejadian tidak ada korban. Namun, kata dia, harusnnya Dinas Pendidikan segera bertindak, baik pemugaran atau relokasi. Jalika yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bekasi mengatakan, sebenarnya pengembang sudah menyiapkan lahan namun tak kunjung dibanguna.
 
“Pengembang sudah menyiapkan lahan untuk relokasi dan siap mendirikan bangunan sekolahnya juga. Pihak Pemkab tinggal terima kunci sekolah saja. Tapi ini seperti dibiarkan, agar sekolah ini rusak mungkin. Ini sangat disesalkan,” kata dia.
 
Sementara itu, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin mengakui harusnya SDN 02 Lambangjaya segera direlokasi. Dia pun mengakui, pihak pengembang sudah mengajukan pemindahan lokasi sekolah. Hanya saja ketika itu belum ada aturan yang membolehkan relokasi sekolah yang berdiri di tanah desa.
 
"Memang sudah ada permohonan dari Grand Wisata (pengembang) untuk digeser, tapi dulu kami tidak ada aturan dan sebagainya. Jadi mungkin nanti kami bentuk tim, dan aprisial, berapa anggarannya. Saya dengar Grand Wisata mau membangunkan sekolahnya lagi," kata dia.
 
Neneng mengatakan, untuk relokasi diperlukan kajian lebih dulu. Dari hasil kajian tersebut diketahui apakah sekolah dibangun di lokasi yang sama atau dipindah. Hanya saja, Neneng belum bisa memastikan pembangunan sekolah dapat dimasukkan dalam APBD 2017 atau tidak.
 
"Kami belum tahu bisa atau tidak dianggarkan 2017, tergantung kecepatan tim pengkaji. Kalau sudah sesuai aturan bisa saja di anggaran 2017. Pokoknya intinya aturan. Kalau aturan boleh, secepatnya ya secepatnya.
 
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Supratman mengatakan, SDN 02 Lambangjaya dibangun di tanah milik kas desa sehingga tidak mudah melakukan relokasi. Supratman sendiri meminta agar sekolah itu dibangun oleh pengembang. "Prosesnya masih panjang, makanya itu harusnya minta pengembangnya langsung bangun saja. Kalau minta direlokasi itu tanah kas desa, prosesnya beda lagi. Ada Permendagri yang mengatur," katanya singkat
Reporter : Ardi Mahardika
Editor :
- Dilihat 1500 Kali
Berita Terkait

0 Comments