Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 15/04/2015 10:30 WIB

Sutriyono: PD Migas Belum Menghasilkan

Direktur Utama PD Migas Kota Bekasi Sutriyono Saat  Dilantik Wali Kota Bekasi (Dok: Bayu Dakta)
Direktur Utama PD Migas Kota Bekasi Sutriyono Saat Dilantik Wali Kota Bekasi (Dok: Bayu Dakta)
BEKASI_DAKTACOM: Perusahaan Daerah Minyak dan Gas (PD Migas), Kota Bekasi, meski sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar namun hingga hari ini belum menghasilkan sepersenpun. Ironisnya, setiap 5 tahun, selalu ada pelantikan direksi baru. Dan setiap tahun pemerintah kota selalu mengangarkan untuk menggaji direksi dan staf. Meski sudah dua sumur di eksplorasi yang hasilnya masih nol. 
 
"Kita ketahui lebih 5 tahun PD Migas belum menghasilkan tapi bukan berarti tidak ada tindakan dan kegiatan", kata Sutriyono, Direktur Utama yang baru dilantik, kepada Adin Muharom, dari Radio Dakta, Selasa (14/04/15). Cuma, lanjutnya, terkait dengan eksplorasi migas tidak ada gas yang mengalir.
 
Menurutnya, beberapa regulasi itu harus diselidiki. Itu sebabnya, fokus kami ke depan akan mengadakan review beberapa ketentuan kerjasama selama ini, dan kita juga cari titik-titik yang menjadi kendalanya di mana.
 
"Kami kemarin belum berada di dalam (PD Migas), dan sifatnya konvensial sehingga belum bisa melihat lebih jauh. Oleh karena itu kami beserta tim bersama direktur umum, pembina akan melihat ini semua. Kalau kami sudah ada di dalam, kami bisa melihat semua apa yang terjadi." janji mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi.
 
Dijelaskan sampai saat ini sudah ada 2 sumur yang diekplorasi, yang pertama ada di jalan Pertamina 1 dan yang kedua di Jalan pertamina B. Posisinya sumur yang dieksplorasi itu, kalau kita dari tol Jatiwarna ada di sebelah kanan 1 kemudian di sebelah kiri 1. 
 
Jika ditanya kontribusi PD Migas ke Pemerintah Kota Bekasi, memang periode kemarin masih dalam tahap eksplorasi, karena PD Migas kegiatannya di gas hulu yaitu eksplorasi dan eksploitasi. Urusan gas hilir nanti jadi ada yang mengurusi, namun hingga kini gasnya belum mengalir sehingga belum bisa menghasilkan, belum ada transaksi terkait PD Migas ini. 
 
Artinya, meski pemerintah Kota Bekasi sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar, namun sama sekali belum ada kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah. Itu sebabnya sejumlah kalangan menuntut PD Migas, lebih dahulu diaudit akuntan publik baru dilakukan pergantian direksi.
 
Fokus kami ke depan akan mengadakan upaya untuk memfasilitasi semacam jadi koordinator dengan segala usaha, terkait dengan migas itu. Cuma, tadi urusan ini terbagi dua, urusan hulu, urusan penggalian. Setelah terdistribusikan sudah urusan hilir. Di Kota Bekasi sudah ada anak perusahaan yang mengurusi urusan hilir, tapi kami akan bersinergi dengan itu semua. Hingga harapannya potensi migas bisa dioptimalkan, diberdayakan sehingga bermanfaat secara sosial untuk kepentingan masyarakat Bekasi, dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan hasil Daerah.
 
Sutriyono, tak tau persisnya berapa potensi gas di Bekasi. Yang tau adalah pertamina dan sifatnya konfidensial. PD melaksanakan eksplorasi itu soal ekonomi.
 
"Urusan kami ada diusaha gas hulu adapun kalau sudah urusan penggunaan, urusan rumah tangga, urusan listrik dan lain sebagainya itu, sudah urusan gas hilir dan kami tentu akan melihat karena terkait dengan gas ini kan kita ada beberapa ketentuan Saldo Anggaran Lebih (SAL), karena gas ini sesungguhnya dari sananya itu dari alamnya sudah diatur negara, contoh gas ini untuk listrik, gas ini untuk industri, itu juga harus kita jadikan pedoman terkait dengan kegunaannya." papar Sutriyono.***
Editor :
Sumber : Ulil Albab
- Dilihat 2687 Kali
Berita Terkait

0 Comments