BEKASI_DAKTACOM: Situs-situs Islam harus segera membentuk asosiasi untuk memberikan perlindungan jika terjadi pemblokiran seperti yang baru baru ini terjadi terhadap 22 media online Islam.


Gagasan itu disampaikan DR. Adian Husaini, usai mengisi taklim ummahat di Radio Dakta Selasa (14/4/15).

"Saya kira asosiasi itu penting, tak hanya untuk memberikan perlindungan terhadap media Islam tapi juga untuk meningkatkan mutu dan profesionalme pengelolaan media online Islam" kata Dosen Ibnu Choldun itu.

Menurutnya media-media online Islam sudah baik. Tapi akan lebih baik jika mereka memiliki asisoasi yang kelola dengan baik dan profesional. Artinya asosiasi punya sekretariat untuk mengorganisi kegiatan.

Dikatakan meski kehadiran situs Islam sudah lama dan kini jumlahnya juga sudah banyak, namun belum ada yang mengayomi. Masih jalan sendiri-sendiri. Kalau jalan sendiri- sendiri tentu akan sangat sulit bersaing media media maintream, baik dari segi kualitas berita maupun finansial.

"Asosiasi juga bisa berfungsi sebagai filter terhadap media yang mengaku-ngaku sebagai media Islam tapi justru beritanya merusak Islam" paparnya.

Dari asosiasi itu akan lahir kode etika jurnalis Islam sebagaimana kodek etik jurnalis yang sudah dibuat Persatuan wartawan Indonesia (PWI).

Adian memberikan contoh; media Islam tak beloh melakukan palagiat, tak boleh menjiplak tanpa menyebut sumber, dll.

"Jika sekarang sudah ada Jusrnalis Islam Bersatu (JITU), sebagai organisasi jurnalis Islam, ya sudah saatnya ada asosiasi media Islam, untuk menangano media-medianya" harap Adian.


Kalau ada asosiasi media Islam tak begitu saja pemerintah alau lembaga melakukan pemblokiran terhadap situs Islam.***