Senin, 15/08/2016 10:30 WIB
Riset: Kasus Bunuh Diri di Kabupaten Bekasi Memprihatinkan
CIKARANG_DAKTACOM: Kajian dari Bekasi Institute mencatat jumlah kasus bunuh diri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sangat mengkhawatirkan di mana pada periode Januari-Juli 2016 total tujuh orang yang melakukan aksi bunuh diri.
"Ada tujuh orang korban bunuh diri dalam kurun waktu Januari-Juli baik dengan cara gantung diri, minum racun sampai menembakkan peluru ke kepalanya. Ini artinya rata-rata satu orang setiap bulannya," kata Direktur Bekasi Institue, Hamdi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad (14/8).
Hamdi menjelaskan, dari tujuh korban gantung diri tersebut, empat orang bertempat tinggal di Kecamatan Cikarang Pusat.
"Dari tujuh orang korban, empat orang tinggal di Cikarang Pusat, Kecamatan Serang Baru satu orang, Cikarang Utara satu orang dan satu orang lagi dari Pasir Sari Cikarang Selatan," tuturnya.
Menurutnya, secara umum orang melakukan bunuh diri tidak lepas dari beberapa problem umum seperti pekerjaan dan finansial, masalah keluarga, penyakit, dan percintaan.
"Seperti korban Suripto pedagang handphone di Cikarang Pusat nekat bunuh diri karena masalah utang, sementara Belia Apriani, "Anak Baru Gede" ABG yang tinggal di Cikarang Utara putus asa karena masalah cinta," kata dia.
Ia memberikan ilustrasi bahwa tekanan dan problem seperti rem pada kendaraan apabila ditekan terus menerus, rem bisa menipis.
"Demikian juga mental seseorang, jika tekanan terus menerus dan bertubi-tubi, serta keputusasaan yang menumpuk, hal ini bisa mengikis kesanggupan sistem mental seseorang untuk menahan dorongan bunuh diri," ujarnya.
Hamdi meminta kepada pemerintah Kabupaten Bekasi agar hadir dalam kehidupan masyarakat baik dengan pendekatan agama dalam rangka menguatkan keyakinan masyarakat bahwa bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang Tuhan dan tidak menyelesaikan persoalan.
Selain itu, kata Hamdi, pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan pendidikan dan taraf hidup masyarakat Bekasi.
"Kabupaten Bekasi kan kawasan industri yang sangat besar, aneh jika sampai ada warganya miskin dan putus sekolah dan ini harus menjadi perhatian serius untuk masyarakat Bekasi secara umum dan khususnya bagi pemerintah daerah," ucap Hamdi.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- FajarPaper Sukseskan Panen Lele, Dukung Kemandirian Ekonomi Warga Binaan
- Di Akhir Tahun 2024, BBWM Serahkan Rumah Layak Huni untuk Mak Sarmah
- BBWM Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Rob di Utara Bekasi
- Media Gathering Pemkab Bekasi di Garut: Sinergi dan Kolaborasi untuk Pembangunan
- FajarPaper Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Ekonomi Sirkular di Kabupaten Bekasi
- Peringati Hari Pahlawan, LAZ Al-Kahfi Peduli Berikan Bantuan kepada Veteran dan Penghafal Al-Qur'an
- NikahXpress Akan Hadir di Pollux Mall Cikarang, Tawarkan Pernikahan Sah dan Instan
- Kolaborasi Pemkab Bekasi dan Lippo Cikarang (LPCK) Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan
- PT Bina Bangun Wibawa Mukti Resmikan Fasilitas Generator Oksigen Medis di Babelan
- Lippo Cikarang Cosmopolis Resmikan Masjid Kedua, Wujudkan Komitmen Penyediaan Fasilitas Ibadah untuk Masyarakat
- Korean Cultural Association Cikarang Diresmikan di Distrik 1 Cikarang
- EdgeConnex Perluas Pusat Data di Lippo Cikarang Cosmopolis, Dukung Kebutuhan Cloud dan AI bagi Ekonomi Digital Indonesia
- FajarPaper Dukung Kebersihan Lingkungan Cikarang Barat dengan Bantuan Tempat Sampah dan Giat Bersih Kali
- Hariyanto Arbi Buka Gerai Kedua Flypower di Pollux Mall Cikarang
- Munaslub I IKAPEKSI Momentum Pembenahan Organisasi yang Lebih Solid
0 Comments