Jum'at, 15/07/2016 17:00 WIB
Dinkes Kota Bekasi Revisi SOP Pemusnahan Limbah Medis
BEKASI_DAKTACOM: Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan merevisi Standar Opersional Prosedur (SOP) terkait proses pemusnahan limbah medis di seluruh rumah sakit swasta maupun klinik di wilayah setempat.
"Upaya ini sebagai tindak lanjut kami agar kasus vaksin palsu tidak terulang di Kota Bekasi," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tety Manurung di Bekasi, Jum'at (15/7).
Menurut dia, peredaran vaksin palsu di wilayah setempat salah satunya dipicu daur ulang kemasan limbah medis dari sejumlah rumah sakit swasta.
Modus tersebut salah satunya dilakukan pasangan suami istri yang kini menjadi tersangka pemalsuan vaksin yakni Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina.
Polisi mengamankan ribuan kemasan vaksin bekas dari sebuah ruangan di rumah tersangka kawasan Kemang Pratama Regency Kota Bekasi yang diduga akan didaur ulang menjadi vaksin palsu.
Dikatakan Tety, evaluasi terhadap SOP dilakukan agar pemerintah daerah dapat mengintervensi alur distribusi vaksin impor mulai dari hulu hingga hilir, termasuk pemusnahan limbahnya di Kota Bekasi.
"Selama ini SOP pemusnahan limbah hanya dilakukan pihak manajemen rumah sakit swasta bersama pihak ketiga pengelola limbah medis melalui MoU kerja sama tanpa melibatkan pemerintah daerah," katanya.
Dikatakan Tety, intervensi pemerintah selama ini hanya ada pada tataran distribusi vaksin buatan pemerintah saja melalui PT Bio Farma.
"Kalau pemusnahan limbah medis belum ada keterlibatan pemerintah daerah," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan SOP pemusnahan limbah medis selama ini sudah baik dan memiliki aturan yang jelas.
"Namun nyatanya masih ada oknum yang memanfaatkan celah kelemahan dari SOP itu untuk kepentingan keuntungan pribadinya," katanya.
Menurut dia, SOP pemusnahan limbah perlu diperketat dengan melibatkan pemerintah daerah mengingat limbah medis memiliki potensi membahayakan lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar.
"Sampah medis itu masih memiliki potensi infeksi dan bahaya lainnya, sehingga penangannya perlu lebih ketat," katanya.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments