Jum'at, 15/07/2016 11:00 WIB
IDAI: Vaksinasi Ulang Dimungkinkan bagi Korban Vaksin Palsu
JAKARTA_DAKTACOM: Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Aman Bhakti Pulungan mengatakan pemeriksaan antibodi atau bahkan vaksinasi ulang dimungkinkan jika mereka yang menjadi korban vaksin palsu meragukan imunitas pada tubuhnya.
"Kalau dia (orang tua korban) ragu boleh kita ulang dan itu tidak memberikan efek jelek. Tetapi bagi yang tidak ragu ternyata dia sudah terlindungi memang," ujar dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (14/7).
Aman mengatakan kandungan dalam vaksin palsu yang ditemukan yakni NaCl (Natrium Klorida), anti pertusis dan hepatitis B pada vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT), tak berefek samping bagi anak-anak yang terlanjur terpapar.
"Kalau efek jelek, atau efek samping dari seluruh komponen ini, harusnya tidak terjadi. Karena memang ini zat yang anak bisa menerimanya," kata dia.
"Untuk kandungan memang. Pertama, kemungkinan isinya adalah NaCl (garam) tetap ada dan betul memang data dari ibu menkes. Lalu, isinya atigen pertusis. Bisa jadi ini vaksin yang sudah dilemahkan atau sisa vaksin atau vaksin oplosan yang dipakai. Tentu tidak akan keluar antibodi. Ketiga, harusnya DPT tetapi diisi hanya satu yakni vaksin hepatitis B. Jadi jelas ini isinya berbeda," tambah Aman.
Kendati begitu, infeksi bisa muncul jika pengolahan vaksin dilakukan tak steril. Selain itu, anak jelas tidak mendapatkan imunitas yang seharusnya didapatkan. Sependapat dengan pernyataan Aman, Komisi IX DPR mengusulkan agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memeriksa antibodi mereka yang menjadi korban terduga vaksin palsu.
"Komisi IX mendorong Kementerian Kesehatan mengkaji usulan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar melakukan pemeriksaan kembali antibodi anak terduga penerima vaksin palsu," ujar Wakil Ketua Komisi IX, Syamsul Bachri dalam kesempatan yang sama.
Kemudian, lanjut dia, dalam rangka pengawasan terhadap peredaran vaksin dan obat di seluruh Indonesia, Komisi IX akan membentuk Tim Pengawas, Panitia Kerja atau Panitia Khusus Peredaran Vaksin dan Obat yang akan disepakati dalam Rapat Internal Komisi IX.
Editor | : | |
Sumber | : | Antaranews |
- Sering Dikira Sehat, Dokter Ingatkan Minyak Goreng Ini Bisa Picu Penyakit Jantung
- Jamaah Haji Pulang Diimbau Waspada Covid-19, Prokes Jangan Kendor
- BPJS Kesehatan Pastikan Akses Layanan JKN Tetap Terbuka Selama Libur Lebaran 2025
- Penanganan Trauma Cepat dan Tepat, Kunci Kesembuhan Pasien
- Siloam Hospital Lippo Cikarang Hadirkan Layanan Endoskopi Berteknologi Canggih
- Mitra Keluarga Bekasi Timur Gelar Acara Teman Sehat untuk Peringati Hari Kanker Sedunia
- Gelar Erfest 2025, Eating Reorder Promosikan Perubahan Pola Pikir dan Makan Demi Gaya Hidup Sehat
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
0 Comments