Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 01/07/2016 10:45 WIB

Penyerapan Belanja Rendah, Pemkot Bekasi Terus Awasi Disdik

Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi
BEKASI_DAKTACOM: Penyerapan anggaran belanja modal sekolah negeri di Kota Bekasi pada Triwulan ke dua 2016, angkanya masih sangat minim, berkisar 15 hingga 35 persen saja di masing-masing Sekolah.
 
"Kita akan evaluasi terus, ini memang bukan hanya kesalahan kepala sekolah, bahkan sudah di bentuk Tata Usaha di masing-masing sekolah untuk urusan anggaran, tapi yang lebih harus diberikan dorongan adalah TU, harus dirutinkan pelatihan oleh BPKAD kalo perlu ada sertifikasi tata usaha sekolah," ungkap Sekda Rayendera Sukarmaji kepada Dakta, (1/7).
 
Sekda menambahkan dalam rangka kualitas pendidikan yang lebih baik harus ada perubahan di dalam Dinas Pendidikan yang merupakan induk dari sekolah-sekolah.
 
"Untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai Baperjakat yang saya akan lakukan pertama induknya kita akan rombak setelah lebaran, karena sekolah kan hanya cucu atau cicitnya lah dan Insaalloh setelah lebaran," ungkap Sekda lagi.
 
Pihaknya juga mengaku terus memantau penyerapan belanja modal di sekolah dengan harapan tidak ada lagi sekolah yang penyerapanya minim.
 
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi menjawab adanya rencana perombakan nahkoda Dinas Pendidikan hanya menjawab singkat .
 
"Saya Rudi Sabarudin sebagai Kadisdik menilai, jabatan adalah amanah, jika yang punya kewenangan akan ambil, silahkan ngak jadi persoalan mau di copot atau mau di apain, tapi kalo sekertaris saya ngak komen yaa," ungkap Rudi kepada para wartawan.
 
Rudi juga kembali menegaskan jika jabatan yang saat ini di embanya hanya titipan dan jika akan ada pencopotan dirinya tidak akan menolak.
 
"lnget jabatan amanah, jika mau di ambil silahkan, toh ini nggak di bawa mati kok," Katanya lagi.
 
Sementara terkait adanya penyerapan anggaran sekolah rendah untuk belanja modal pihaknya mengaku jika pihak sekolah banyak yang belum memahami tata cara penggunaan anggaran.
 
"Kalo TU, menurut saya jangan di ganti tapi harus diberi pemahaman dan pendampingan, saya kok yang salah sebagai pemimpin," ujarnya.
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1568 Kali
Berita Terkait

0 Comments