BEKASI_DAKTACOM: "Kita buat komitmen bersama agar nantinya seluruh siswa yang tidak dapat masuk sekolah negeri dapat ditampung masuk sekolah swasta, nanti tugas BMPS dan Dinas Pendidikan yang mencari siswa," ungkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi.

Menurutnya, ada dana yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Bekasi dari APBD sekitar Rp 6,5 milyar untuk biaya siswa miskin masuk di sekolah swasta dengan gratis. Dan nantinya jika biaya tersebut dirasa masih kurang akan dihitung berdasarkan data dan fakta terkait penyesuaian tambahanya.

"Sekitar Rp 6,5 milyar, nanti kalo kurang kita akan tambah, tinggal data dan usulanya saja, tapi ingat jika ada sekolah swasta yang menolak siswa miskin maka akan kena sangsi cabut izin. Dan dinas harus mengawasi dengan baik," ungkap Rahmat Effendi.

Hingga saat ini Rahmat Effendi mengakui data yang ada menunjukan baru sekitar 30% siswa dapat ditampung di sekolah negeri dari semua lulusan yang ada pada 2016. Karena itu harus di buat MOU dengan BMPS agar nantinya semua anak di Kota Bekasi dapat bersekolah.

"Jangan sampai ada yang tidak sekolah karena alasan miskin, memang masih sedikit yang bisa di sekolah negeri tapi di sekolah swasta juga bagus dan sudah ada subsidi," ungkapnya lagi.

Sementara Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, Asep Zamzam Subagja, mengatakan bahwa pihaknya akan menjamin semua siswa di Kota Bekasi dapat bersekolah dengan dana subsidi yang diberikan Pemerintah Kota Bekasi.

"MOU ini sangat penting, sebagai dasar agar semua sekolah swasta dapat menerima siswa miskin, dalam hal ini yang tidak bisa masuk sekolah negeri," ungkapnya.

BMPS akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi mencari siswa miskin dan memfasilitasi untuk dapat bersekolah di Kota Bekasi.

"Orang tuanya memiliki KTP Kota Bekasi, maka kita akan dorong ke Dinas dan nanti Dinas yang akan menyalurkan ke sekolah yang terdekat," pungkasnya.