Rezim thagut, telah membuat citra pada da’i, ustadz, ‘ulama muwahid, sebagai oknum pembuat kerusakan, dan keonaran, orang-orang yang sesat lagi menyesatkan, penganut idiologi iblis, penghianat bangsa dan negara, sebagai antek setan dan biang kekacauan, serta penghasutan dan penyebaran kesesatan---yang karenanya para ustadz, da’i, muballigh dan ulama muwahid, harus ditumpas.
Para ulama yang tidak mau menjadi kacung penguasa thagut, para da’i, ustadz , dan muballigh yang ingin melaksanakan Islam secara kaffa, dilabeli oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris, (BNPT), dan Detasemen Khusus (Densus) 88, sebagai penyebar paham radikal, fundamentalis, pengusung paham takfir, penyebar paham Islam State Irak Suria ( ISIS), pemantik permusuhan, menolak pancasila, teroris. Maka merek harus diburu, ditangkap, dipenjara, dibunuh, dan diasingkan dari masyarakat.
Para ‘ulama, da’i, ustadz, muballigh, yang punya keinginan untuk menegakkan syariat Islam, berhukum dengan hukum Allah, oleh penguasa diberikan stigma, sebagai orang-orang yang sangat berbahaya, karena akan menimbulkan kekerasan, kekacauan, penebar permusuhan, pemecah belah. Oleh karena itu mereka perlu diwaspadai, mereka harus dilarang ceramah, tidak boleh khutbah, dan harus dikucilkan dari pergaulan masyarakat, ditangkap, dipenjarakan, dan dibunuh.
Para ‘ulama, ustadz, da’i, muballigh, yang senang menyampaikan ceramah tentang jihad, mengupas pergerakan Islam (Harokah islam), menyemangati para aktifis Islam untuk berjihad, yang membiayai kegiatan harokah Islam. Mereka itu, wijib diawasi, diintimidasi, diintai, ditangkap, dipenjarakan, dibunuh, agar tak menyebar paham radikaslisme, takfir, dan ISIS.
Para pengelola media Islam online, yang gemar memberitakan , keunggulan mujahidin Thaliban di Afghanistan, dampak perang Irak, perjuangan para mujahdin di Irak melawan rezim Syiah, perang di Suriah, di Palestina, Yaman, Nigeria. Berita tentang keunggulan Boko Haram, Al Qaeda, mujahidin Jabha An Nushrah, serta kontra berita penanganan terorisme di Indonesia, perkembangan Islam di Erpa dan Amerika, berita diskriminasi terhadap umat Islam di Eropah dan Amerika, dituding sebagai media penyebar fitnah, radikalisme, paham ISIS, Takfir, teroris, oleh karenanya harus diblokir, dibredel, tidak diangap sebagai karya jurnalis, tidak punya hak untuk mendapatkan pembelaan dari Dewas Pers, tidak didaftar di dewan pers.
Gambaran penguasa dzalim seperti di atas, adalah penguasa yang berusaha memadamkan cahaya agama Allah. Mereka hendak memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut mereka.
“ Orang-orang kafir berkeinginan memadamkan agama Allah dengan ucapan-ucapan mereka. Allah pasti menyempurnakan agama-Nya, sekalipun orang-orang kafir membencinya. (QS. Ash Shaf :8).
Imam Al Baghawy dalam tafsirnya Juz 4/39, menerangkan bahwa pihak-pihak yang anti Islam itu hendak membatalkan agama Allah dengan mulut-mulut mereka dan mencap Islam sebagai agama dusta.
Al Baghawy mengutip Al Kilby bahwa cahaya dalam ayat itu adalah Al-Qur’an. Artinya mulut-mulut mereka menolak Al-Qur’an dengan mendustakannya. Tapi Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya. Artinya, Allah SWT meninggikan agama-Nya, memenangkan kalimat-Nya, dan menyempurnakan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, sebagai utusan-Nya sekalipun tidak disukai orang-orang kafir.
Allah SWT yang tidak menghendaki selain menyempurnakan agama-Nya itulah yang telah mengutus rasul-Nya Muhammad Saw, dengan membawa Al-Qur’an, dan agama Islam yang haq, untuk ditinggikan dan dimenangkan atas seluruh agama yang ada walau tidak disukai orang-orang musyrik.
Editor | : | |
Sumber | : | Ulil Albab |
- Kabupaten Bekasi Tentukan Pemimpinnya Sendiri, Sejarah Baru dan Terulangnya Pilkada 2012
- Budaya Silaturahmi dan Halal Bihalal
- Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Menurut Perspektif Pemikir Ekonomi Islam
- Jauh Dari Pemerintahan Bersih Dalam Sistem Demokrasi
- Persikasi Bekasi, Dulu Penghasil Talenta Sekarang Sulit Naik Kasta
- Quo Vadis UU Ciptaker
- Kaum Pendatang Mudik, Cikarang Sunyi Sepi
- Menanti Penjabat Bupati Yang Mampu Beresin Bekasi
- Empat Pilar Kebangsaan dan Tolak Tiga Periode
- DUDUNG ITU PRAJURIT ATAU POLITISI?
- Ridwan Kamil Berpeluang Besar Maju di Pilpres 2024, Wakil dari Jawa Barat
- QUO VADIS KOMPETENSI, PRODUKTIVITAS & DAYA SAING SDM INDONESIA
- Tahlilan Atas Kematian Massal Nurani Wakil Rakyat
- Nasehat Kematian Di Masa Pandemi Covid-19
- FPI, Negara dan Criminal Society
0 Comments