Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 07/06/2016 10:45 WIB

Warga Bekasi Keluhkan Tingginya Harga Pangan

Ilustrasi sembako
Ilustrasi sembako
BEKASI_DAKTACOM: Janji pemerintah untuk mengendalikan harga pangan jelang dan saat bulan Ramadhan masih belum dirasakan oleh masyarakat, khususnya warga Kota Bekasi.
 
Banyak keluhan disampaikan terkait tingginya harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, sayum mayur, daging sapi dan ayam.
 
Ibu Restu warga Perum Irigasi Bekasi Timur menyatakan bahwa beberapa pedagang sayur keliling sudah berhenti berjualan karena harga di tingkat eceran teralu tinggi sehingga pembeli menurun drastis.
 
"Beli ke pasar pun juga harga tetap mahal, daging sapi sekarang sudah di kisaran Rp 120 ribu," ujar Retno, warga Pekayon Bekasi selatan kepada Dakta, Selasa (7/6).
 
Masyarakat pun meminta agar pemerintah segera merealisasikan janjinya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang terus naik.
 
"Telur ayam di agen saja sekarang harganya Rp 23 ribu per kilo," ungkap Ibrahim, warga Bekasi Timur.
 
Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSSI), Ngadiran berpendapat, dana untuk operasi pasar yang bersumber dari APBN dan APBD sebetulnya dapat digunakan untuk program pangan yang lain.
 
Ada satu masalah penting yang tidak terselesaikan dengan operasi pasar, yakni persoalan distribusi. Ngadiran menduga, tingginya harga pangan disebabkan banyaknya mafia harga atau pemburu rente dalam proses distribusi.
 
"Rente-rente itu ada di produk, beras, daging sapi, bawang. Alur distribusi dibuat semakin panjang sehingga akhirnya harga di pasaran tinggi," ungkapnya.
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1447 Kali
Berita Terkait

0 Comments