TNI Harus Siap Mengantisipasi Gangguan Keamanan
JAKARTA_DAKTACOM: Jabatan Asisten Operasi Panglima TNI memiliki peran sangat strategis dan harus mampu memanfaatkan kecenderungan tersebut untuk menjadi input bagi setting strategy dan kesiapsiagaan dalam penggunaan kekuatan TNI. Kekuatan TNI, baik personel maupun Alutsistanya harus disiapkan sedemikian tepat guna mengantisipasi segala kemungkinan yang berkembang. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada upacara Sertijab Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A, bertempat di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (31/5/2016).
Panglima TNI menuturkan, kecenderungan dan dinamika lingkungan regional dan internasional sangat berpengaruh terhadap situasi nasional, yang semuanya itu juga akan berpengaruh terhadap TNI. “Kecenderungan ini harus menjadi subjek pencermatan yang objektif, konfirmatif dan prediktif di semua aspek yang menjadi wilayah kewenangan Asops Panglima TNI guna menegaskan arah kebijakan Panglima TNI dalam optimalisasi pelaksanaan peran dan tugas TNI,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan satu hal yang saat ini penting dicermati adalah perkembanganancaman terhadap daerah perbatasan. “Komitmen kita, harus mampu memperkuat pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Indonesia Timur, karena di wilayah-wilayah itu masih minim gelar kekuatan baik personel, Alutsista dan sarana prasarana pertahanannya,” ujarnya.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus mampu memberikan arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara, dan ikut mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul serta memiliki komitmen tinggi, kreatif, kompetitif, komunikatif, dan kredibel. Pasalnya, pengelolaan organisasi dengan mengedepankan peran sumber daya manusia harus menjadi karakter TNI.
Mengakhiri amanatnya Panglima TNI mengingatkan, bahwa paradigma TNI harus berubah dan perlu disempurnakan. Kedepan, gelar kekuatan dan kemampuan TNI perlu disebarkan lagi sesuai dengan prioritas ancaman. “Pulau-pulau yang bernilai strategis harus difungsikan sebagai kapal induk, karena pulau-pulau itu bisa dimanfaatkan untuk menampung pesawat tempur, pesawat transportasi dan dermaga kapal serta sarana prasarana pendukung logistik lainnya untuk keperluan pertahanan,” tandasnya.
Upacara sertijab Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A., yang sebelumnya menjabat sebagai Pangdam XII/Tpr, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/404/V/2016 tanggal 20 Mei dan Surat Perintah Panglima TNI nomor: Sprin/1160/V/2016, dihadiri oleh Para Wakil Kepala Staf Angkatan, Irjen TNI, para Asisten Panglima TNI, segenap Perwira Tinggi Mabes TNI serta Ibu Ketua Umum Dharma Pertiwi dan Pengurus.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Puspen TNI |
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
- INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI HARUS BERLANJUT DENGAN PEMBENAHAN
- Nama Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
0 Comments