Sabtu, 09/04/2016 12:44 WIB
Pengamat: Wafatnya Siyono Mengubah Wacana Terorisme Indonesia
BEKASI_DAKTACOM: Pengamat Terorisme Mustofa Nahrawardhaya melihat bahwa terbunuhnya Siyono oleh Desus 88 mengubah peta wacana terorisme di Indonesia yang selama ini informasinya cenderung satu arah dari pihak aparat.
"Kini media-media mainstream mulai ikut mengangkat isu kejanggalan kinerja Desus 88, padahal sebelumnya hanya suara aparat yang menjadi rujukan berita," ujarnya pada Sabtu (9/4).
Hal ini ia sampaikan dalam acara diskusi terbuka bertema "Mengapa Umat Islam Selalu Terzalimi" yang digelar oleh NGO Bantu Keluarga Muslim (BKM) di Islamic Center KH Noer Alie Bekasi.
Namun demikian, Mustofa melihat belum ada perubahan atas kinerja aparat, kalaupun ada, bentuknya adalah upaya untuk menutupi fakta, seperti pemberian uang dan keluarga korban dipaksa menandatangani berkas-berkas untuk tidak mengajukan gugatan.
"Hal seperti kan justru membuat masyarakat makin bertanya-tanya," paparnya.
Selain itu, wafatnya Siyono juga menjadi momentum persatuan umat Islam dengan membangun kepedulian terhadap nasib saudaranya yang seiman. Sebagai anggota Muhammadiyah, Mustofa menyatakan bahwa dalam kasus ini juga didorong oleh banyak elemen umat Islam lainnya.
"Jadi Muhammadiyah mendapat dukungan dari banyak elemen, jika dulu warga sering menolak jenazah terduga teroris, kini yang terjadi justru sebaliknya," jelasnya.
Ia pun berharap dari kejadian ini dapat dibentuk sebuah lembaga yang mampu berperan untuk melakukan advokasi kepada keluarga korban-korban Desus 88 seperti Siyono.
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments