Rabu, 06/04/2016 10:30 WIB
Tarif Angkot Kota Bekasi Mungkin Tidak Turun
BEKASI_DAKTACOM: Pemerintah Kota Bekasi belum melakukan penurunan tarif angkotan kota, menyusul surat edaran dari Kementerian Perhubungaan agar tarif angkot diturunkan akibat turunnya harga bahan bakar minyak.
"Kita belum ambil keputusan menunggu dua hari ini, meskipun tadi sudah diskusi dengan kepala Organda, tapi karena turunya hanya 500 saja dan angkot turun 3 persen kami rasa hanya sekitar 90- 150 rupiah," ungkap Kadishub Bekasi Yayan Yuliana kepada Dakta, Selasa (5/4).
Saat ini pihaknya akan berkomunikasi dengan para pengusaha angkot melalui organda untuk memutuskan apakah ada penurunan tarif atau bahkan tidak.
Hal ini mengingat penurunan akan menimbulkan dampak sosial di kalangan sopir angkot dan penumpang.
"Kalau turun 150 rupiah maka kami hawatir akan berdampak, misalnya uang kembalian kurang 50 rupiah maka akan jadi ribut antara sopir dan penumpang," tambahnya.
Yayan menegaskan tidak akan menolak surat edaran dari kementrian akan tetapi pihaknya sudah menawarkan dua opsi kepada pihak Organiasi angkutan darat.
"Saya tawarkan dua opsi, yang pertama turun tiga persen atau senilai 90-150 rupiah, atau tidak turun dengan catatan ketika BBM naik lagi tarif di kota Bekasi untuk angkot tidak mengalami kenaikan," katanya.
Sementara itu, Ketua organda Bekasi Hotman Pane mengatakan hal yang sama terkait penurunan tarif yang akan berdampak pada masalah sosial bagi para pengemudi.
"Sopir harus selalu siapkan uang receh 50 dan 100 rupiah untuk kembalian penumpang padahal saat ini kadang pecahan 500 saja susah," katanya.
Pihaknya minta agar di Kota Bekasi tidak ada penurunan tarif angkot dari 3200 armada dengan 37 trayek yang rata-rata untuk satu penumpang hanya di kenakan tarif 5000 -10.000 rupiah.
"Kalo turunya 2000 itu bensin ngitungnya gampang sekarang turun 500 kalo tiga persen hanya 90 rupiah," Kata Hotman.
Pantauan Dakta di lapangan hingga saat ini belum ada penurunan tarif angkot di semua trayek yang ada, bahkan untuk antar kota dalam profinsi belum juga ada penurunan.
"Belum turun, saya naik dari pondok gede ke terminal masih 10.000, dan dari terminal ke perum satu juga masih 5000," kata seorang penumpang, Muslihati, di terminal induk Bekasi.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
Editor | : |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments