Senin, 04/04/2016 17:00 WIB
Sebelum Autopsi, Lurah Pogung Tolak Temui Rombongan Komnas HAM
KLATEN_DAKTACOM: Sebelum proses autopsi dilakukan, rombongan Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) yang diwakili oleh Siane Indriani dan Manager Nasution serta ditemani Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, pada Sabtu (02/04) malam berkunjung ke rumah Almarhum Siyono.
Kunjungan tersebut untuk meminta persetujuan pihak keluarga agar proses autopsi bisa dilakukan besok pagi. "Saya sudah solat istikharah dan mantap memutuskan suami saya untuk diautopsi," kata Suratmi, istri Siyono.
Siane menegaskan, orang yang melarang proses autopsi sama saja dengan melanggar hak asasi manusia. Selain itu, dia meminta kepada elemen umat Islam Klaten dan sekitarnya untuk menjaga proses autopsi yang diprediksi dapat memakan waktu sekitar 6-7 jam.
Setelah selesai memberitahu rencana autopsi, rombongan Komnas HAM dan Muhammadiyah beranjak ke rumah Kepala Desa Pogung, Djoko Widoyo.
Diikuti puluhan anggota Kokam, rombongan tiba di rumah lurah yang berjarak 500 meter dari rumah Almarhum Siyono.
Sesampainya di depan rumah yang didominasi warna hijau itu, rombongan dikejutkan dengan lampu ruang tamu yang tiba-tiba padam.
"Tadi pas saya sampe duluan, langsung ada yang matiin lampu ruang tamu," tutur salah satu anggota Kokam kepada wartawan anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU) yang turut mengiringi rombongan.
Rombongan pun memutuskan untuk menunggu di luar pagar, mereka berharap Djoko atau keluarganya keluar menemui mereka. Sejatinya, tujuan kedatangan Komisioner Komnas HAM ke rumah Kepala Desa Pogung adalah untuk memberikan surat berisi pemberitahuan akan ada autopsi besok pagi pada jenazah Siyono.
Setelah 10 menit menunggu, akhirnya lampu dari dalam rumah pun dinyalakan. Pintu rumah dari kayu jati Kepala Desa (Lurah) pun terbuka. Sesosok wanita dan seorang pria pun menghampiri rombongan komisioner di luar pagar dan mempersilahkan masuk.
"Aduh maaf bapak dan ibu, pak lurahnya tidak ada," kata wanita yang mengaku sebagai istri Djoko Widoyo. "Perkenalkan ini kakaknya pak lurah," lanjutnya sambil menunjuk lelaki berbadan tambun di sebelahnya. Bapak itu pun mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri.
Tanpa basa-basi, Siane pun memberikan amplop cokelat berukuran A4 kepada istri Kepala Desa. "Ini bu, saya dari Komnas HAM menitipkan surat berisi pemberitahuan akan ada autopsi besok pagi terhadap jenazah Siyono." Setelah memberikan surat, Siane langsung pamit kepada istri dan kakak dari Djoko Widoyo.
"Mari bu, saya dan teman-teman pamit pulang," tutup Siane.
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis JITU |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments