Senin, 04/04/2016 10:00 WIB
Warga Siapkan Sarana Autopsi, Muhammadiyah dan Komnas HAM Ucapkan Terimakasih
KLATEN_DAKTACOM: Ketua tim autopsi jenazah Almarhum Siyono, dr. Gatot menyatakan proses pembongkaran, pengangkatan hingga proses autopsi semuanya berjalan lancar dan tidak ada hambatan. Keseluruhan proses memakan waktu tiga jam setengah.
“Ada beberapa hal yang kita dapatkan untuk mencari penyebab kematian. Kita tidak hanya mencari dengan vsual mata telanjang saja, tetapi juga tim dari 9 dokter. Dua di antaranya merupakan spesialis patologi anotomi jaringan di laboratorium, sehingga kepastian akan lebih pasti,” katanya saat konferensi pers di depan kediaman Siyono di Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten pada Ahad, (03/04).
Menurut dr. Gatot, pemeriksaan autopsi terhadap jenazah Siyono merupakan jasad korban Densus 88 yang pertamakali diautopsi di Indonesia.
Sampel yang diambil dari jasad Siyono ialah kulit dan otot untuk menentukan tingkat kekerasan.
Tim forensik yang dikerahkan dari universitas-universitas Muhammadiyah itu disebutkan hanya memeriksa keadaan luar dan dalam untuk mengetahui menyebabkan kematian.
“Alhamdulillah, masih dapat kita temukan bekas-bekas luka sewaktu masih hidup, nanti hasil akan diperkuat dengan hasil mikroskopis. Kekerasan yang ada adalah benda tumpul intravital saat masih hidup,” ujar dr. Gatot.
Ia melanjutkan, pada jasad Siyono ditemukan patah tulang di beberapa tempat. Sementara, untuk kepastian hasil autopsi masih akan dirumuskan lagi setelah hasil lab selama 7-10 hari ke depan.
Sementara itu, Ketua umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengucapkan terima kasih kepada warga Desa pogung yang sangat membantu kelancaran proses autopsi.
“Secara umum kami Muhammadiyah dan Komnas HAM mengucapkan terimakasih kepada warga sekitar yang membantu jalannya proses autopsi yang telah dilakukan,” ujar Dahnil.
Seluruh sarana-prasarana yang dibutuhkan untuk membantu proses autopsi tak lain merupakan bantuan dari warga setempat. Seperti tenda, peralatan gali, genset, hingga air minum disediakan warga.
Dahnil juga berterimakasih kepada aparat kepolisian dari Polda hingga Polsek dan Kodim setempat yang telah mengamankan proses autopsi.
Sebelumnya, Komnas HAM memberikan rekomendasi pada PP Muhammadiyah untuk menunjuk tim forensik. Lalu, Muhammadiyah menunjuk 9 dokter forensik yang berasal dari UGM, Undip, UMY, UNS, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tim itu juga disertakan dokter-dokter senior forensik seperti Prof.DR.drg Sudibyo.
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis JITU |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments