BEKASI_DAKTACOM: Rumah Sakit Hermina Bekasi membuka layanan pasien BPJS untuk terapi anak berkebutuhan khusus dengan metode terapi Bobath, hal ini dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

"Perhari sekitar 120 hingga 130 pasien yang ditangani Rumah Sakit Hermina, khusus terapi anak kebutuhan khusus sebulan dapat mencapai 3000 anak dan semua pasien dengan BPJS dilayani tanpa pembedaan," ungkap Humas RS Hermina, Dian Eka.

"Layanan tersebut dipantau langsung tiga terapis ahli rehabilitasi medik," ujar Sarifitri yang merupakan dokter khusus masalah anak berkebutuhan khusus.

"Rumah Sakit Hermina sudah menjadi rujukan medik khusus anak berkebutuhan khusus di Indonesia, bahkan ada rujukan dari negara-negara ASEAN," Ungkapnya.

"Satu sesi terapi selama 40 menit, biasa dilakukan dua kali dalam sepekan, terutama untuk memperbaiki saraf motorik anak. Kita lihat dahulu apa kebutuhan terapinya, misal anak butuh untuk memperbaiki pola napas atau saraf penunjang gerak dan lainya. Biasanya anak ini berkebutuhan khusus kerusakan pada otak, karena kekurangan pasokan oksigen dalam kandungan.

"Metode Bobath merupakan konsep penanganan pasien dengan gangguan fungsi motorik, sensorik, persepsi dan kognitif akibat adanya masalah dalam susunan syaraf pusat, konsep Bobath terkini memandang anak secara komprehensif dan mengadaptasi pola perkembangan anak normal," tambahnya.

Sekitar 40 terapis yang sudah dididik untuk penanganan anak berkebutuhan khusus. Ruangan pun disesuaikan dengan kebutuhan terapi bagi masing masing anak.

"Ini salah satu CSR Yayasan Bobath Indonesia bekerjasama dengan Bobath Korea," tambahnya.

Pengembangan program ini sebagai salah satu pelayanan klinik tumbuh kembang dan dapat dilakukan pada seluruh Hermina Grup. Program ini masih dianggap paling efektif dengan anak kebutuhan khusus dan merupakan produk unggulan Rumah Sakit Hermina.

Salah satu pasien yang ditangani Rumah Sakit Hermina, Maya Umi Fatin, mengatakan bahwa layanan ini sangat praktis dan murah serta paling efektif untuk tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus.

"Kita pakai BPJS, tanpa biaya tambahan. Layanannya fokus karena satu anak satu terapis, jika bukan menggunakan BPJS maka sekali layanan dapat mencapai Rp 400 ribu," katanya.