Senin, 14/03/2016 12:00 WIB
DR. Adian: Aksi Keras Densus 88 dapat Picu Teror Baru
BEKASI_DAKTACOM: Dalam program rutin Ulasan Media di Radio Dakta, Senin (14/3), Dr. Adian Husaini menyoroti kinerja Densus 88 dalam kasus wafatnya Siyono saat dalam penangkapan detasemen anti teror tersebut.
Dirinya melihat bahwa selama bekerja mengangani terorisme, tampak belum ada hasil yang dapat diukur mengingat selalu ada aksi teror baru yang terus muncul.
Belum lagi jika melihat cara-cara penindakan yang dilakukan cenderung menggunakan kekerasan, han ini dibuktikan dengan banyaknya terduga teroris yang terlanjur tewas tanpa sempat diadili.
"Bayangkan, kita lihat laporannya di media bahwa Densus 88 menggerebek sebuah taman kanak-kanak dengan bersenjata lengkap, tidakkah itu justru memberi ide kepada anak-anak bahwa Densus adalah penindas?" ungkap Adian.
Selaku pengamat media, dirinya juga menyoroti ketidakadilan beberapa lini massa yang kerap memberikan justifikasi tanpa bukti terhadap para terduga teroris.
"Kita lihat beberapa lembaga Pers seolah kehilangan daya kritisnya dan bahkan malah menjustifikasi para terduga sebagai teroris sungguhan, ini kan berpotensi menyesatkan," tegasnya.
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- Pelaku Penusukan Maut Bocah Pulang Mengaji di Cimahi Ditangkap Polisi
- Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan
- Kapolri Pastikan Irjen Teddy Minahasa Ditangkap Kasus Narkoba
- Polri Naikkan Tragedi Kanjuruhan Jadi Penyidikan, Tersangka Segera Ditetapkan
- Polri Libatkan Kompolnas Awasi Investigasi Tragedi Kanjuruhan
- Putri Candrawathi Akhirnya Resmi Ditahan
- Polri Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo dkk ke Kejaksaan Pekan Depan
- Banding Ditolak, Ferdy Sambo Tetap Diberhentikan Tidak Hormat dari Polri!
- Gubernur Papua Lukas Enembe Diduga Alirkan Uang ke Rumah Judi di Luar Negeri
- Motif Penganiayaan Santri Pondok Gontor hingga Tewas, Diduga karena Masalah Kekurangan Alat
- Pakar Pidana Sebut Penganiayaan Santri Gontor Bisa Dikualifikasikan Pembunuhan
- IPW Yakin Motif Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Hanya Alibi
- LPSK Sebut Bharada E Sempat Emosi Saat Rekonstruksi karena Tak Sesuai
- 3 Poin Kasus KM 50 yang Disinggung Laskar FPI ke Kapolri
- Kapolri: Motif Pembunuhan Brigadir J Pelecehan atau Perselingkuhan
0 Comments