Jum'at, 11/03/2016 09:33 WIB
Jalur Independen Gubernur Jakarta Sarat Kepentingan Pemodal
JAKARTA_DAKTACOM: Politik dinamis karena peran para aktornya, pendukungnya, dan waktu serta suasana yang terjadi mengubah kondisi sekitarnya.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah memutuskan untuk maju melalui calon independen. Teman Ahok menargetkan bisa mengumpulkan 1 juta KTP.
KPU DKI mensyaratkan minimal sekitar 572 ribu KTP sebagai syarat untuk mencalonkan diri maju menjadi Calon Gubernur DKI. Tentu KTP kelak akan diverifikasi secara teliti. Diduga akan terdapat berbagai kekeliruan. Oleh sebab itu, Teman Ahok perlu mengumpulkan KTP yang lebih banyak lagi. Ahok berharap mendapat 1 juta KTP.
Teman Ahok dengan klaim sepihak telah menghimpun hampir sekitar 800 ribu KTP sebelum tanggal 7 Maret 2016. Teman Ahok mulai berkerja bulan Juni 2015. Artinya, Teman Ahok telah berkerja selama sekitar 8 bulan dan telah membuka sekitar 145 booth di berbagai mall dan lokasi lainnya.
Jika 800 ribu formulir telah dicetak, maka dibutuhkan sekitar 1600 rim. Jika harga satu rim sekitar Rp. 350 ribu rupiah, maka dana yang dikeluarkan untuk mencetak 800 ribu formulir sekitar Rp. 560.000.000 (Lima Ratus Enam Puluh Juta Rupiah).
Booth di satu mall yang sedang dan besar anggaplah disewa dengan harga Rp. 15.000.000 sebulan. Katakanlah dari 145 lokasi, 30 Booth saja yang disewa dari 145 lokasi, maka biayanya adalah Rp. 450.000.000 (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah Sebulan).
Anggaplah Teman Ahok 5 bulan saja menyewa di Mall (Mereka telah berkampanye sekitar 8 bulan, bulan Juni 2015-Maret 2016), maka biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. 2.250.000.000 (Dua Miliar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
Relawan yang menjaga booth biasanya 4 orang karena ada 2 shift (setiap shift 2 orang). Setiap yang jaga booth dapat Rp. 100.000/jaga. Jadi, 30 Booth x 150 hari x 4 orang x 100 ribu = Rp. 1.800.000.000 (Satu Miliar Delapan Ratus Juta Rupiah).
Ini semua belum dihitung biaya cetak spanduk, flyer, tim KTP lainnya yang bertugas untuk menginput, menyusun, merapikan, seluruh KTP tersebut.
Belum termasuk juga biaya untuk operasionalisasi kantor dan sebagainya. Jadi, untuk KTP saja, Teman Ahok telah menghabiskan dana paling minim di atas Rp. 5.000.000.000 (Lima Miliar Rupiah). Ini Biaya untuk Sesi Pertama Menghimpun Formulir KTP.
Ironinya, Formulir KTP yang telah dihimpun Tidak Sah karena Tidak mencantumkan Calon Wakil Gubernur. Mulai tanggal 7 Maret 2016, Teman Ahok memulai untuk mengulang lagi menghimpun Formulir KTP dengan mencantumkan Nama calon Wakil Gubernur.
Ahok berharap bisa terkumpul sebanyak 1 juta Formulir KTP. Jika 1 juta Formulir dicetak, maka diperlukan 2000 rim. Jika harga 1 rim KTP sekitar Rp. 350 ribu rupiah. Artinya, dana yang dibutuhkan untuk mencetak 2000 rim formulir KTP saja, itu sudah mencapai Rp. 700.000.000. (Tujuh ratus juta rupiah).
Ini belum biaya operasional menyebarkan 2000 rim formulir KTP ini ke seluruh wilayah Jakarta. Teman Ahok dengan waktu sangat mendesak harus bergerak cepat.
Saat ini Temanahok.com mengklaim telah membuka sekitar 145 posko untuk menghimpun KTP warga Jakarta. Puluhan booth/kios/posko dibuka di puluhan mall. Jika harga sewa kios di mall rata rata per hari sekitar Rp. 500.000, maka dalam sebulan Rp. 15.000.000.
Jika disewa dalam 3 bulan saja, maka harga sewa sudah mencapai Rp. 45.000.000. Jika Teman Ahok menyewa 70 lokasi dari 145 lokasi selama 3 bulan, maka Teman Ahok memerlukan dana sebanyak Rp. 3.150.000 (Tiga Milyar Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).
Relawan yang menjaga booth biasanya 4 orang karena ada 2 shift (setiap shift 2 orang). Setiap yang jaga booth dapat Rp. 100.000/jaga. Jadi, 70 booth x 90 hari x 4 orang x 100 ribu = Rp. 2.520.000.000 (Dua Miliar Lima Ratus Dua Puluh Juta Rupiah).
Ini belum termasuk biaya ratusan juta rupiah untuk sewa kantor dan operasioanalisasi kantor, dan biaya untuk tim KTP lainnya yang bertugas untuk menginput, menyusun, merapikan, seluruh KTP tersebut.
Jadi, untuk KTP Gelombang Kedua saja, Teman Ahok menghabiskan dana minimal sekitar Rp. 7.000.000.000 (Tujuh Miliar Rupiah). Jika digabung dengan biaya KTP Sesi Pertama, maka Teman Ahok telah mengeluarkan biaya minimal sekitar Rp. 12.000.000 (Dua Belas Miliar Rupiah).
Teman Ahok yang dimunculkan di permukaan adalah anak anak muda. Tentu mereka tidak punya kemampuan untuk membiayai Penghimpunan KTP. Dua Belas Miliar adalah jumlah yang sangat besar bagi kita.
Namun, itu adalah biaya yang kecil atau sangat kecil bagi para Pemilik Modal. Siapa Pemilik Modal Besar Pendukung Teman Ahok? Apa kepentingan Pemilik Modal Besar tersebut? Ternyata, biaya untuk maju melalui calon Independen memerlukan biaya yang sangat mahal.
Maju melalui calon Independen adalah bagi orang yang kaya, bukan bagi orang yang tidak punya duit. Calon Independen bisa menjadi jalur yang menyuarakan kepentingan Pemilik Modal Besar.
Editor | : | |
Sumber | : | muslimlebihbaik.com |
- Kabupaten Bekasi Tentukan Pemimpinnya Sendiri, Sejarah Baru dan Terulangnya Pilkada 2012
- Budaya Silaturahmi dan Halal Bihalal
- Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Menurut Perspektif Pemikir Ekonomi Islam
- Jauh Dari Pemerintahan Bersih Dalam Sistem Demokrasi
- Persikasi Bekasi, Dulu Penghasil Talenta Sekarang Sulit Naik Kasta
- Quo Vadis UU Ciptaker
- Kaum Pendatang Mudik, Cikarang Sunyi Sepi
- Menanti Penjabat Bupati Yang Mampu Beresin Bekasi
- Empat Pilar Kebangsaan dan Tolak Tiga Periode
- DUDUNG ITU PRAJURIT ATAU POLITISI?
- Ridwan Kamil Berpeluang Besar Maju di Pilpres 2024, Wakil dari Jawa Barat
- QUO VADIS KOMPETENSI, PRODUKTIVITAS & DAYA SAING SDM INDONESIA
- Tahlilan Atas Kematian Massal Nurani Wakil Rakyat
- Nasehat Kematian Di Masa Pandemi Covid-19
- FPI, Negara dan Criminal Society
0 Comments