Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Senin, 07/03/2016 09:17 WIB

1750 Aparat Gabungan Siap Amankan Demo Penolakan Gereja Santa Clara

Penolakan Gereja Santa Clara
Penolakan Gereja Santa Clara
BEKASI_DAKTACOM: 1750 Personil gabungan dikerahkan untuk mengantisipasi demo penolakan rencana pembangunan gereja Santa Clara kec Bekasi Utara Kota Bekasi.
 
"Dari Brimob Polda dua kompi BKO, gabungan Dishub dan Satpol PP serta TNI Polri dengan total 1700an anggota, mereka tidak diperkenankan menggunakan senjata api selain tim khusus," ungkap humas Polresta Bekasi Kota Puji Astuti pada Senin (7/3).
 
Menurutnya mereka akan di bagi dalam tiga titik aksi diantaranya depan lokasi rencana pembangunan Gereja Santa Clara Bekasi utara, Kantor Walikota Bekasi Jl. Ahmad Yani dan Gedung DPRD jalan Chairil Anwar.
 
"Kita selaku pengamanan akan melakukan tindakan tegas jika ada yang melanggar hukum dalam aksi demo penolakan Pembangunan Gereja," Ungkapnya.
 
Sementara Camat Bekasi Utara Djunaedi mengatakan selaku aparatur di tingkat kecamatan pihaknya sudah melakukan tindakan pereventif berupa dialog, namun masyarakat yang menolak pembangunan gereja tetap bersikeras melakukan aksi demo.
 
"Kalau ijin sudah ada dan sesuai aturan SKB tiga Menteri bahkan di utara ada sekitar 350 ribu jiwa dan 15 ribunya Nasrani, jadi pembangun gereja sudah memenuhi ketentuan," Katanya.
 
lahan seluas 6000 meter ini rencananya akan di bangun Gereja di lengkapi tempat parkir dan penghijauan. Rencananya akan di bangun Gedung dengan satu lantai untuk jamaah umat Nasrani Bekasi Utara.
 
Di lain pihak, perwakilan  Ponpes At-Taqwa, Bekasi, Ustadz Aang Kunaefi mengatakan pesantren At-Taqwa dengan tegas menolak keberadaan gereja Katholik Santa Clara berdiri di Kaliabang, Bekasi Utara. 
 
“Mereka memalsukan tanda tangan dan pembohongan terhadap warga, kalau mereka tidak melanggar hukum, mungkin lain soal,” cetusnya.
 
Kedua, lanjut Ustadz Aang, keberadaan Santa Carla bertentangan dengan kultur masyarakat Bekasi Utara yang merupakan kota Santri.
 
“Santa Carla itu berada di tengah-tengah, antara Pesantren At-Taqwa dengan Pesantren An-Nur. Mau apa dia di situ? ini yang membuat masyarakat Bekasi Utara resah dengan Santa Clara,” tuturnya.
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 2438 Kali
Berita Terkait

0 Comments