Senin, 29/02/2016 08:00 WIB
Mayoritas Korban Banjir PGP Bekasi Menolak Dievakuasi
BEKASI_DAKTACOM: Mayoritas warga korban banjir di Perumahan Pondokgede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak mau dievakuasi menuju tenda pengungsian meski sudah ada paksaan dari para relawan.
"Banjir hari ini belum separah yang terjadi pada 2013 lalu yang mencapai tiga meter lebih. Kalau cuma satu meter saya masih bisa istirahat di rumah," kata warga Djarkasih (53) di Bekasi, Ahad.
Menurut Djarkasih, banjir pada 2013 merupakan yang terparah di kawasan setempat karena hingga menenggelamkan atap rumah warga di tiga RW, yakni RW 08, RW 09 dan RW 10.
Kakek tiga cucu itu mengaku tidak mau dievakuasi ke tenda pengungsian yang ada sekitar 200 meter dari rumahnya karena merasa lebih nyaman tinggal di rumah bersama keluarga meski lantainya tergenang air.
"Masih bisa tidur di kasur atau sofa. Yang penting barang sudah naik ke atas lemari dan meja," katanya.
Hal senada diungkapkan Reno (29) warga RW 09 PGP yang rumahnya terendam air luapan Kali Bekasi karena berlokasi lebih rendah dari aliran sungai.
"Saya tidak mungkin mengosongkan rumah dengan barang-barang yang masih tersimpan di dalam. Paling saya lihat situasi dulu, kalau banjir terus tinggi, saya akan evakuasi barang dan pindah ke tenda pengungsian," ujarnya.
Menurut dia, pihak kepolisian biasanya memasang garis polisi larangan melintas ke pemukiman warga bila kondisi sudah sangat darurat.
"Tapi sampai sore ini belum ada terpasang garis polisi di sekitar sini," katanya.
Pantauan di lokasi mmperlihatkan situasi banjir di kawasan itu cukup membahayakan mengingat ada kebocoran tanggul di RW09 yang airnya melimpas ke pemukiman warga.
Selain itu, PT PLN tidak memutus jaringan listrik di kawasan itu meski air sudah menggenangi sampai ke dalam rumah warga.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Heri Ismiradi mengaku telah memaksa warga PGP untuk dievakuasi ke tenda pengungsian yang sudah disiapkan pihaknya bersama Basarnas.
"Kami harus paksa warga untuk pindah ke tenda pengungsian demi keamanan mereka," katanya.
Namun upaya tersebut diakuinya kurang berjalan mulus karena para korban banjir lebih memilih bertahan di rumahnya sambil menunggu air surut.
Editor | : | |
Sumber | : | Antara.com |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments