Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 24/02/2016 16:16 WIB

Refleksi Walikota Jelang HUT Kota Bekasi ke 19

Walikota Bekasi Rahmat Effendi di sela sela acara Musrenbang Kelurahan Jatiwaringin
Walikota Bekasi Rahmat Effendi di sela sela acara Musrenbang Kelurahan Jatiwaringin
BEKASI_DAKTACOM: Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengakui di usia Kota Bekasi Ke 19 masih ada setidaknya empat persoalan utama selain pendidikan dan kesehatan yang menjadi momok Kota Patriot.
 
"Selain capaian yang saat ini sudah banyak dan dapat dirasakan masyarakat namun kita akui saya dan ustad akhmad syaikhu masih memiliki beberapa PR masalah Kota Bekasi. Diantaranya masalah sampah, kemacetan, ruang terbuka hijau (RTH) dan banjir ," Ungkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi di kantornya, Rabu (24/2).
 
Masalah demi masalah memang menurutnya mulai di atasi misalnya masalah banjir dari 42 titik yang ada setidaknya saat ini sudah mulai berkurang dengan pembangunan sejumlah Tandon air dan perbaikan Selokan baik tersier dan sekunder.
 
"Kita sudah selesaikan banjir pengasinan dengan tandon pengasinan, ada tandon Aren jaya IKIP dan sejumlah penampung air lain seperti yang ada di jalan baru, selain upaya sodetan di daerah harapan indah ke Banjir Kanal Timur," Ungkapnya.
 
Meningkatnya jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan panjang jalan juga menjadi penyebab kemacetan.
 
Setidaknya masih ada 19 titik macet wilayah Kota Bekasi. Hal ini mulai dapat di atasi dengan pelebaran sejumlah ruas jalan ,Pembangunan Jembatan serta pembuatan titik jalan baru.
 
"Jalan sisi utara perjuangan, sisi barat Underpas Bekasi Timur dan sisi selatan Kalimalang juga merupakan usaha yang di lakukan untuk mengurangi titik macet selain adanya penyodetan ruas jalan agar perempatan lebih lebar seperti di jl Sepanjang Jaya Rawa Lumbu," katanya.
 
Masalah lain adalah penyediaan RTH yang masih kurang, hal ini akibat mahalnya harga tanah di Bekasi dengan keterbatasan anggaran yang ada.
 
"Masalah RTH kita mulai atasi dengan pembuatan sarana rekreasi dan olahraga bagi warga dengan program 1000 taman, memang ini harus di lakukan bersama antara pemerintah, masyarakat serta dunia Usaha," tambahnya.
 
Masalah lain adalah sampah yang baru terangkut sekitar 70 persen dari produksi sampah masyarakat sekitar 1500 ton perhari. Dengan jumlah armada truk sampah mencapai 180 unit hal ini juga mulai di atasi.
 
"Pembuatan bank sampah yang jumlahnya mencapai 110 titik akan mengurangi titik sampah liar karena memang armada kurang, ditambah saat ini pembebasan lahan masih dalam proses, selain adanya wacana pembuangan sampah di TPA Bantar Gebang, serta pengolahan sampah jadi listrik," pungkasnya.
Reporter : Warso Sunaryo
Editor :
- Dilihat 1713 Kali
Berita Terkait

0 Comments